Mengapa Ilmu Politik Disebut Ilmu Tertua? **

Ilmu politik, sebagai disiplin ilmu yang mempelajari tentang kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan publik, seringkali disebut sebagai ilmu tertua. Klaim ini didasarkan pada beberapa alasan kuat: 1. Asal-usul Manusia dan Organisasi Sosial: Sejak manusia hidup berkelompok, mereka telah menghadapi pertanyaan-pertanyaan fundamental tentang bagaimana mengatur diri mereka sendiri, bagaimana mengambil keputusan bersama, dan bagaimana mendistribusikan sumber daya. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan inti dari ilmu politik. 2. Catatan Sejarah yang Panjang: Bukti-bukti sejarah menunjukkan bahwa manusia telah mengembangkan sistem politik dan pemerintahan sejak zaman kuno. Mulai dari kerajaan-kerajaan Mesir Kuno, Yunani Kuno, hingga Romawi, kita dapat melihat berbagai bentuk pemerintahan, hukum, dan sistem politik yang kompleks. 3. Pemikiran Politik Klasik: Para pemikir politik klasik seperti Plato, Aristoteles, dan Machiavelli telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perkembangan ilmu politik. Mereka mengemukakan teori-teori tentang keadilan, pemerintahan yang baik, dan hubungan antara penguasa dan rakyat. 4. Relevansi Kontemporer: Ilmu politik tetap relevan hingga saat ini karena terus berhadapan dengan isu-isu penting yang dihadapi masyarakat modern, seperti demokrasi, hak asasi manusia, konflik, dan globalisasi. Kesimpulan:** Meskipun ilmu politik telah berkembang dan mengalami transformasi seiring berjalannya waktu, inti dari pertanyaan-pertanyaan yang dikaji tetap sama. Ilmu politik terus berusaha memahami bagaimana manusia mengatur diri mereka sendiri dalam masyarakat, bagaimana kekuasaan dijalankan, dan bagaimana kebijakan publik dibentuk. Oleh karena itu, ilmu politik dapat dianggap sebagai ilmu tertua karena telah ada sejak manusia pertama kali hidup berkelompok dan terus berkembang hingga saat ini.