Rubah Cerdik dan Anggur Manis **

Di sebuah hutan yang rimbun, hiduplah seekor rubah yang terkenal dengan kecerdikannya. Suatu hari, rubah itu sedang berjalan-jalan di tepi hutan ketika ia melihat sebuah keranjang berisi anggur yang menggantung di pohon. Anggur itu tampak begitu manis dan menggiurkan, membuat rubah itu ingin sekali mencicipinya. Rubah itu mencoba melompat untuk meraih anggur, tetapi keranjang itu terlalu tinggi. Ia mencoba lagi dan lagi, tetapi tetap saja gagal. Akhirnya, rubah itu menyerah dan duduk di bawah pohon, menatap anggur dengan penuh kesedihan. "Ah, anggur itu terlalu tinggi untukku," gumam rubah itu. "Aku tidak akan pernah bisa mendapatkannya." Tiba-tiba, rubah itu teringat pada sebuah pepatah yang pernah didengarnya: "Jika kamu tidak bisa mendapatkan apa yang kamu inginkan, katakan saja bahwa kamu tidak menginginkannya." Rubah itu pun bangkit dan berjalan pergi, sambil berkata, "Anggur itu terlalu asam untukku. Aku tidak menginginkannya." Saat rubah itu berjalan menjauh, ia mendengar suara tawa. Ia menoleh dan melihat seekor burung gagak yang sedang duduk di dahan pohon. "Kenapa kamu tertawa?" tanya rubah itu. "Aku tertawa karena kamu berbohong," jawab burung gagak. "Kamu sangat menginginkan anggur itu, tetapi kamu tidak mau mengakuinya." Rubah itu terdiam. Ia menyadari bahwa burung gagak itu benar. Ia telah mencoba untuk menipu dirinya sendiri, tetapi pada akhirnya, ia tidak bisa menyembunyikan keinginannya. Pesan Moral:** Cerita ini mengajarkan kita bahwa kejujuran lebih baik daripada kepura-puraan. Ketika kita mencoba untuk menyembunyikan keinginan kita, kita hanya akan menipu diri sendiri. Lebih baik untuk mengakui keinginan kita dan berusaha untuk mencapainya dengan cara yang jujur.