Perkembangan Manusia Purbakala di Indonesi

Manusia kera adalah sebutan untuk manusia purba yang hidup pada zaman prasejarah. Mereka adalah nenek moyang dari manusia modern yang kita kenal sekarang. Di Indonesia, terdapat berbagai spesies manusia purba yang telah ditemukan dan dipelajari oleh para ahli. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi perkembangan manusia purbakala di Indonesia dan beberapa temuan penting yang telah mengungkap sejarah manusia purba di wilayah ini. Salah satu spesies manusia purba yang telah ditemukan di Indonesia adalah Meganthropus. Meganthropus adalah spesies manusia purba yang hidup pada zaman Pleistosen. Mereka memiliki ukuran tubuh yang besar dan diperkirakan memiliki kecerdasan yang lebih rendah dibandingkan dengan manusia modern. Temuan fosil Meganthropus Paleojavanicus pertama kali diteliti oleh Ny. Selenka, Ter Har, Oppenoorth, dan Von Koeningswald. Periode Mesolitikum juga memberikan kita wawasan tentang budaya manusia purba di Indonesia. Salah satu hasil budaya zaman Mesolitikum adalah alat-alat seperti Chopper, pebbles, flakes, dan hache courte. Alat-alat ini digunakan oleh manusia purba untuk berburu, memasak, dan bertahan hidup di lingkungan alam yang keras. Pembagian zaman prasejarah menjadi zaman batu dan zaman logam dapat dilihat dari sudut pandang manusia purba. Mereka menggunakan alat-alat batu pada zaman batu dan kemudian mengembangkan alat-alat logam pada zaman logam. Selain itu, sistem kepercayaan, alat perlengkapan hidup, dan organisasi sosial juga memainkan peran penting dalam membagi zaman prasejarah. Pada kala Holosen, spesies manusia purba seperti Homo Soloensis, Homo Sapiens, Pithecanthropus Erectus, dan Pithecanthropus Mojokertoensis telah muncul di Indonesia. Mereka memiliki ciri-ciri fisik dan kecerdasan yang berbeda-beda, dan telah beradaptasi dengan lingkungan sekitar mereka. Ras manusia purba yang hidup pada zaman Pleistosen juga beragam. Ada ras Melanosoid, Mongoloid, Homo Soloensis, dan Astromelanosoid. Masing-masing ras memiliki ciri-ciri fisik yang khas dan telah berperan dalam perkembangan manusia purba di Indonesia. Beberapa situs peninggalan manusia purba di Indonesia juga memberikan bukti adanya upacara penguburan pada zaman batu tua. Contohnya adalah situs peninggalan di gua Trinil. Temuan ini menunjukkan bahwa manusia purba memiliki kepercayaan dan praktik keagamaan yang telah ada sejak zaman prasejarah. Ras Papua Melanesoid adalah salah satu ras yang masuk ke wilayah Nusantara pada zaman Mesolitikum. Mereka memiliki ciri-ciri fisik yang khas, seperti kulit gelap dan rambut keriting. Saat ini, ras Papua Melanesoid masih dapat ditemukan di wilayah Irian Jaya. Dalam artikel ini, kita telah menjelajahi perkembangan manusia purbakala di Indonesia. Dari temuan fosil hingga budaya zaman prasejarah, kita dapat melihat bagaimana manusia purba telah beradaptasi dan berkembang di wilayah ini. Penelitian lebih lanjut tentang manusia purba di Indonesia akan terus memberikan wawasan baru tentang sejarah manusia dan peradaban kita.