Menelisik Keunikan Si Kabayan dalam Novel "Si Jadi Dukun" Karya Mohammad Ambri **

Novel "Si Jadi Dukun" karya Mohammad Ambri merupakan sebuah karya sastra Sunda yang menarik untuk dikaji. Novel ini mengisahkan petualangan Si Kabayan yang kali ini menjelma menjadi seorang dukun. Melalui tokoh Si Kabayan, novel ini menghadirkan berbagai nilai dan pesan moral yang relevan dengan kehidupan masyarakat Sunda. A. Unsur Intrinsik: B. Latar: 1. Waktu: Novel ini tidak secara eksplisit menyebutkan tahun kejadiannya. Namun, berdasarkan cerita dan budaya yang digambarkan, dapat disimpulkan bahwa latar waktu novel ini adalah masa lampau, di mana masyarakat Sunda masih memegang teguh tradisi dan kepercayaan lokal. 2. Tempat: Latar tempat novel ini adalah di daerah pedesaan Sunda, yang ditandai dengan adanya sawah, gunung, dan sungai. 3. Suasana: Suasana dalam novel ini cenderung ceria dan penuh humor, sesuai dengan karakter Si Kabayan yang dikenal sebagai tokoh jenaka. Namun, di beberapa bagian, novel ini juga menghadirkan suasana mencekam dan menegangkan, terutama saat Si Kabayan menghadapi berbagai tantangan dan bahaya. C. Galur: Galur dalam novel ini tergolong sederhana dan mudah diikuti. Cerita mengalir secara linier, dimulai dari Si Kabayan yang ingin menjadi dukun, kemudian menjalani berbagai proses belajar dan ujian, hingga akhirnya menjadi dukun yang handal. D. Palaku: * Si Kabayan: Tokoh utama dalam novel ini. Si Kabayan digambarkan sebagai sosok yang cerdas, jenaka, dan penuh akal. Ia memiliki sifat yang suka membantu orang lain dan selalu berusaha untuk menyelesaikan masalah dengan cara yang unik dan kreatif. E. Watek Palaku: * Si Kabayan: Cerdas, jenaka, suka membantu, kreatif, pemberani, dan sedikit nakal. F. Tema: Tema utama dalam novel ini adalah tentang pencarian jati diri dan pengabdian kepada masyarakat. Si Kabayan, yang awalnya hanya ingin menjadi dukun untuk mendapatkan kekayaan, akhirnya menyadari bahwa menjadi dukun adalah sebuah tanggung jawab untuk membantu orang lain. G. Amanat: Novel ini memberikan amanat kepada pembaca untuk selalu berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi orang lain. Selain itu, novel ini juga mengingatkan kita untuk tidak mudah tergiur oleh harta dan kekayaan, serta untuk selalu memegang teguh nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh nenek moyang. H. Sudut Pandang: Novel ini ditulis dengan sudut pandang orang ketiga serba tahu. Hal ini memungkinkan pembaca untuk mengetahui semua pikiran dan perasaan para tokoh dalam cerita. Kesimpulan:** Novel "Si Jadi Dukun" karya Mohammad Ambri merupakan sebuah karya sastra Sunda yang menghibur dan sarat makna. Melalui tokoh Si Kabayan, novel ini menghadirkan berbagai nilai dan pesan moral yang relevan dengan kehidupan masyarakat Sunda. Novel ini juga menunjukkan bahwa tradisi dan kepercayaan lokal dapat menjadi sumber inspirasi dan kekuatan bagi masyarakat.