Pola Linier dalam Pengembangan Kurikulum: Sebuah Tinjauan Kritis
4 (287 suara) Pengembangan kurikulum merupakan proses yang kompleks dan dinamis, yang melibatkan berbagai faktor dan pemangku kepentingan. Salah satu pendekatan yang sering digunakan dalam pengembangan kurikulum adalah pola linier, yang menekankan pada urutan sistematis dan berurutan dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum. Namun, pendekatan ini telah menjadi subjek kritik dan kontroversi, terutama karena dianggap terlalu rigid dan mekanistik. Artikel ini akan membahas pola linier dalam pengembangan kurikulum dan tinjauan kritis terhadapnya.
Apa itu pola linier dalam pengembangan kurikulum?
Pola linier dalam pengembangan kurikulum merujuk pada pendekatan yang sistematis dan berurutan dalam merancang dan mengimplementasikan kurikulum. Pendekatan ini melibatkan serangkaian langkah yang harus diikuti dalam urutan tertentu, mulai dari identifikasi tujuan pembelajaran, pemilihan dan organisasi materi ajar, hingga evaluasi dan revisi kurikulum. Meskipun pendekatan ini dapat membantu memastikan bahwa semua aspek penting kurikulum telah dipertimbangkan, kritikus berpendapat bahwa pola linier dapat membatasi fleksibilitas dan kreativitas dalam pengembangan kurikulum.Mengapa pola linier dalam pengembangan kurikulum menjadi kontroversial?
Pola linier dalam pengembangan kurikulum menjadi kontroversial karena dianggap terlalu rigid dan mekanistik. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa proses pengembangan kurikulum dapat direncanakan dan dijalankan dengan cara yang sama di semua konteks, tanpa mempertimbangkan perbedaan individu dan budaya. Selain itu, pola linier cenderung mengabaikan aspek-aspek penting lainnya dari pengajaran dan pembelajaran, seperti interaksi sosial dan emosional dalam kelas.Bagaimana pola linier mempengaruhi proses pengajaran dan pembelajaran?
Pola linier dalam pengembangan kurikulum dapat mempengaruhi proses pengajaran dan pembelajaran dengan berbagai cara. Misalnya, pendekatan ini dapat membatasi ruang gerak guru dalam merancang dan mengimplementasikan strategi pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Selain itu, pola linier dapat mengarahkan fokus pembelajaran terutama pada pencapaian tujuan yang telah ditentukan sebelumnya, bukan pada proses pembelajaran itu sendiri.Apa alternatif dari pola linier dalam pengembangan kurikulum?
Alternatif dari pola linier dalam pengembangan kurikulum meliputi pendekatan siklus, pendekatan sistem, dan pendekatan partisipatif. Pendekatan siklus melihat pengembangan kurikulum sebagai proses berkelanjutan yang melibatkan evaluasi dan revisi berkelanjutan. Pendekatan sistem menekankan pada interaksi antara berbagai komponen dalam sistem pendidikan, sementara pendekatan partisipatif melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kurikulum.Bagaimana cara mengintegrasikan kritik terhadap pola linier dalam pengembangan kurikulum?
Mengintegrasikan kritik terhadap pola linier dalam pengembangan kurikulum dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah dengan mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dan minat siswa. Selain itu, penting untuk melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses pengembangan kurikulum, termasuk guru, siswa, orang tua, dan komunitas.Pola linier dalam pengembangan kurikulum memiliki kelebihan dan kekurangan. Meskipun pendekatan ini dapat membantu memastikan bahwa semua aspek penting kurikulum telah dipertimbangkan, kritikus berpendapat bahwa pola linier dapat membatasi fleksibilitas dan kreativitas dalam pengembangan kurikulum. Oleh karena itu, penting untuk mengintegrasikan kritik ini dalam praktek pengembangan kurikulum, dengan mengadopsi pendekatan yang lebih fleksibel dan responsif terhadap kebutuhan dan minat siswa, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan dalam proses tersebut.
