Mari Perangi Mental Perundangan Antar Pelajar

Pendahuluan: Sekolah sebagai lembaga pendidikan memiliki peran penting dalam menyiapkan generasi penerus bangsa yang berkualitas. Namun, sayangnya, masih terdapat kasus perundungan di sekolah yang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter dan kemanusiaan. Data menunjukkan bahwa perundungan masih terjadi di satuan pendidikan, dengan persentase peserta didik yang berpotensi mengalami insiden perundungan. Hasil Asesmen Nasional tahun 2021 menunjukkan bahwa 24,4% peserta didik berpotensi mengalami perundungan di sekolah. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) juga mencatat bahwa dari Januari hingga September 2023, terdapat 23 kasus perundungan di satuan pendidikan. Dari jumlah tersebut, 50% terjadi di jenjang SMP, 23% terjadi di jenjang SD, 13,5% di jenjang SMA, dan 13,5% di jenjang SMK. Angka-angka ini menunjukkan bahwa perundungan masih menjadi masalah yang perlu diperhatikan dan ditangani dengan serius. Prilaku perundungan menunjukkan kurangnya moral dan adab seseorang, yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan ajaran agama. Pancasila sebagai dasar negara Indonesia menekankan pentingnya kemanusiaan yang adil dan beradab. Selain itu, ajaran agama juga melarang menyakiti sesama manusia. Oleh karena itu, perundungan tidak dapat diterima dalam alasan atau keadaan apapun. Perilaku perundungan merupakan tindakan yang jahat, kejam, dan tidak terpuji. Dampaknya sangat merugikan korban perundungan, membuat mereka takut untuk menjadi diri sendiri dan hidup penuh dengan beban. Intimidasi dan penindasan yang mereka alami dapat merusak kondisi fisik dan psikis, dan dampaknya mungkin tidak akan hilang hingga mereka dewasa. Perilaku perundungan memiliki dampak serius pada korban, termasuk depresi dan bahkan berujung pada tindakan bunuh diri. Data menunjukkan bahwa korban perundungan seringkali mengalami depresi yang mendalam, bahkan ada yang mengambil jalan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Perilaku perundungan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut, dan perlu ditindak secara tegas. Kita semua harus bersama-sama berperan dalam mencegah dan menghentikan perundungan di lingkungan sekolah dan rumah tangga. Kesimpulan: Mari bersama-sama kita perangi dan tindak secara tegas segala bentuk perundungan di lingkungan sekolah dan rumah tangga. Dampak dari perundungan sangat serius dan fatal, oleh karena itu kita harus mengambil sikap dan menentang tindakan intimidasi dan penindasan. Sekolah harus menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa untuk berkembang. Dengan bersama-sama menghentikan perundungan, kita dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang positif dan mendukung pertumbuhan pribadi yang sehat bagi para pelajar.