Mengapa Keputusan Hukum Sering Diprotes? Memahami Empat Sifat Dasar Hukum

L. Pospisil menjabarkan empat sifat dasar hukum: (1) dukungan kekuasaan, (2) berlaku umum, (3) penetapan hak dan kewajiban, dan (4) penetapan sanksi. Meskipun demikian, penerapan hukum seringkali menimbulkan protes. Mari kita uraikan keempat sifat tersebut dan kaitkannya dengan munculnya protes. (1) Dukungan Kekuasaan: Hukum hanya efektif jika didukung oleh kekuasaan yang mampu menegakkannya. Protes muncul ketika kekuasaan tersebut dianggap tidak adil, korup, atau tidak mampu menjamin keadilan. Kekuasaan yang represif atau sewenang-wenang dapat memicu resistensi publik. (2) Berlaku Umum: Hukum idealnya berlaku untuk semua orang tanpa pandang bulu. Protes seringkali terjadi ketika hukum dianggap diskriminatif, hanya menguntungkan kelompok tertentu, atau diterapkan secara tidak konsisten. Persepsi ketidakadilan ini memicu ketidakpercayaan dan penolakan. (3) Penetapan Hak dan Kewajiban: Hukum mendefinisikan hak dan kewajiban warga negara. Protes dapat muncul jika hukum dianggap melanggar hak asasi manusia, terlalu membatasi kebebasan individu, atau tidak memberikan perlindungan yang memadai bagi kelompok rentan. Ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban juga dapat menjadi sumber protes. (4) Penetapan Sanksi: Sanksi merupakan konsekuensi pelanggaran hukum. Protes dapat muncul jika sanksi dianggap terlalu berat, tidak proporsional terhadap pelanggaran, atau diterapkan secara tidak adil. Ketidakpercayaan pada sistem peradilan dan proses penegakan hukum dapat memicu penolakan terhadap sanksi yang dijatuhkan. Contoh Kasus: Kasus penolakan UU Cipta Kerja di Indonesia tahun 2020 merupakan contoh nyata. Banyak pihak memprotes UU tersebut karena dianggap tidak cukup mengakomodasi hak buruh dan lingkungan, serta proses pembuatannya yang dianggap kurang transparan dan partisipatif. Protes ini mencerminkan ketidakpercayaan terhadap proses pembuatan hukum dan kekhawatiran akan dampak negatifnya terhadap berbagai kelompok masyarakat. (Sumber: berbagai laporan media massa nasional dan internasional terkait UU Cipta Kerja 2020). Kesimpulan: Protes terhadap keputusan hukum seringkali berakar pada ketidakpercayaan terhadap kekuasaan, ketidakadilan dalam penerapan hukum, dan ketidakseimbangan antara hak dan kewajiban. Memahami keempat sifat dasar hukum dan bagaimana mereka dapat memicu protes penting untuk membangun sistem hukum yang lebih adil, transparan, dan diterima oleh masyarakat. Menciptakan rasa keadilan dan kepercayaan publik merupakan kunci untuk mengurangi protes dan memastikan penegakan hukum yang efektif.