Pelajaran Hidup dari Serigala dan Tiga Anak Babi

Dahulu kala, ada tiga anak babi yang tinggal bersama ibu mereka di sebuah ladang yang luas. Suatu hari, mereka melihat serigala yang panjang memanjat ke cerobong asap. Si bungsu yang melihat hal itu berteriak, "Cepat nyalakan api di tungku pemanas!". Si sulung menyalakan api, si bungsu membawa kuali yang berisi air panas. Serigala yang ada di cerobong asap, pantatnya kepanasan tak tertahankan. Malang bagi si serigala, ketika ia ingin melarikan diri, ia terpeleset dan jatuh tepat ke dalam air yang mendidih. "Waat", serigala cepat-cepat lari. Karena seluruh badannya luka, maka ia menjadi serigala yang telanjang. Sejak saat itu, ketiga anak-anak babi menjalani hidup dengan baik, dengan mengelola ladang-ladang mereka dengan hati-hati dan waspada. Pesan moral dari cerita ini adalah pentingnya kehati-hatian dan tanggung jawab. Ketiga anak babi belajar pelajaran berharga dari kesalahan mereka dan hidup dengan lebih bijaksana setelahnya. Mereka tidak lagi mengabaikan peringatan dan selalu waspada terhadap bahaya yang mungkin mengancam mereka. Dengan demikian, mereka dapat menjalani hidup dengan lebih aman dan damai.