Konvensi dalam Praktik Penyelenggaraan Negar

Konvensi adalah peraturan tidak tertulis yang timbul dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan dalam suatu negara. Konvensi ini dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam sistem pemerintahan, termasuk pemilihan pejabat publik dan pengambilan keputusan. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa contoh konvensi yang ada dalam praktik penyelenggaraan negara. Salah satu contoh konvensi yang sering ditemui adalah presiden berasal dari suku terbesar di Indonesia. Meskipun tidak ada ketentuan resmi yang mengatur hal ini, konvensi ini telah menjadi praktik umum dalam pemilihan presiden di Indonesia. Konvensi ini muncul karena adanya keinginan untuk menjaga keseimbangan kekuatan antara suku-suku yang ada di Indonesia dan mencegah dominasi suku tertentu dalam kepemimpinan negara. Contoh konvensi lainnya adalah pemilihan gubernur. Meskipun pemilihan gubernur seharusnya didasarkan pada suara terbanyak, dalam praktiknya terdapat konvensi yang mengatur bahwa partai politik yang mendapatkan suara terbanyak akan mendapatkan kesempatan untuk mengajukan calon gubernur. Konvensi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas politik dan menghindari konflik yang mungkin timbul jika partai politik yang mendapatkan suara terbanyak tidak diikutsertakan dalam pemilihan gubernur. Pengambilan keputusan dengan suara terbanyak juga merupakan konvensi yang umum dalam praktik penyelenggaraan negara. Meskipun dalam beberapa kasus keputusan diambil berdasarkan konsensus atau mayoritas mutlak, dalam banyak situasi keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak. Konvensi ini memungkinkan pengambilan keputusan yang efisien dan menghindari kebuntuan dalam proses pengambilan keputusan. Selain itu, pidato presiden dalam pelantikan para menteri juga merupakan konvensi yang terpelihara dalam praktik penyelenggaraan negara. Pidato presiden ini memiliki tujuan untuk memberikan arahan dan visi kepada para menteri yang baru dilantik. Konvensi ini juga memberikan kesempatan bagi presiden untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat mengenai program-program pemerintah yang akan dilaksanakan. Terakhir, pengangkatan wali kota oleh gubernur juga merupakan contoh konvensi dalam praktik penyelenggaraan negara. Meskipun tidak ada ketentuan resmi yang mengatur hal ini, konvensi ini telah menjadi praktik umum dalam pengangkatan wali kota di Indonesia. Konvensi ini muncul karena adanya keinginan untuk menjaga keseimbangan kekuatan antara pemerintah provinsi dan pemerintah daerah serta untuk memastikan bahwa wali kota yang diangkat memiliki kualifikasi yang sesuai. Dalam kesimpulan, konvensi dalam praktik penyelenggaraan negara memiliki peran yang penting dalam menjaga stabilitas dan efisiensi dalam sistem pemerintahan. Contoh-contoh konvensi yang telah disebutkan di atas adalah hanya beberapa dari banyak konvensi yang ada dalam praktik penyelenggaraan negara. Konvensi ini terus berkembang dan berubah seiring dengan perkembangan masyarakat dan tuntutan zaman.