Sejarah Pembentukan UUD NRI Tahun 1945: Perubahan dan Pengesaha

Sejarah Pembentukan UUD NRI Tahun 1945 adalah bagian penting dalam sejarah Indonesia. Sidang BPUPK yang diadakan pada tahun 1945 menghasilkan rancangan dasar yang kemudian diubah oleh PPKI. Perubahan-perubahan tersebut mencakup penggantian istilah "hukum dasar" dengan "undang-undang dasar," penggantian kata "Mukadimah" dengan "Pembukaan," dan perubahan kalimat "dalam suatu hukum dasar" menjadi "dalam suatu undang-undang dasar." Selain itu, istilah "Mukadim diganti dengan "Pembukaan," dan kalimat "Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" diganti dengan "Ketuhanan Yang Maha Esa." Perubahan-perubahan ini dilakukan untuk memastikan bahwa UUD NRI Tahun 1945 mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia. Selain itu, UUD NRI Tahun 1945 juga mengalami proses penges melibatkan dua tahap. Tahap pertama adalah pengesahan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 yang terdiri dari empat alinea. Tahap kedua adalah pengesahan Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 yang terdiri dari 16 bab, 37 pasal, 4 pasal Aturan Peralihan, dan 2 ayat aturan tambahan. Setelah pengesahan, UUD NRI Tahun 1945 dilengkapi dengan bagian Penjelasan yang diterbitkan dalam Berita Republik Indonesia, Tahun II No. 7 tanggal 15 Februari 1946. Secara keseluruhan, proses pembentukan UUD NRI Tahun 1945 adalah perjalanan panjang dan kompleks yang melibatkan perubahan dan pengesahan. Perubahan-perubahan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa UUD NRI Tahun 1945 mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip dasar negara Indonesia. Pengesahan yang dilalui oleh UUD NRI Tahun 1945 juga menunjukkan pentingnya proses demokratis dalam pembentukan undang-undang dasar negara.