Pluto: Planet Kerdil yang Hilang dari Tata Surya
4 (281 suara) Pluto, objek langit yang selama beberapa dekade dianggap sebagai planet kesembilan dalam sistem tata surya kita, telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian yang intens sejak penurunan statusnya menjadi planet kerdil pada tahun 2006. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut tentang Pluto, alasan penurunan statusnya, karakteristik uniknya, penemuannya, dan peranannya dalam penelitian astronomi masa depan.
Apa itu Pluto dan mengapa disebut planet kerdil?
Pluto adalah objek langit yang ditemukan pada tahun 1930 dan selama beberapa dekade dianggap sebagai planet kesembilan dalam sistem tata surya kita. Namun, definisi planet berubah pada tahun 2006 oleh Uni Astronomi Internasional (IAU) yang menyebabkan Pluto didegradasi menjadi planet kerdil. Planet kerdil adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan objek langit yang mengorbit matahari, memiliki bentuk bulat, tetapi tidak mendominasi orbitnya sendiri, yang merupakan kriteria utama yang membuat Pluto kehilangan status planet.Mengapa Pluto bukan lagi dianggap sebagai planet?
Pluto bukan lagi dianggap sebagai planet karena tidak memenuhi semua kriteria yang ditetapkan oleh IAU untuk definisi planet. Salah satu kriteria utama yang tidak dipenuhi oleh Pluto adalah bahwa ia tidak mendominasi orbitnya sendiri. Ada banyak objek lain dalam orbit yang sama dengan Pluto, yang dikenal sebagai Sabuk Kuiper, yang berarti Pluto tidak dapat dianggap sebagai planet dalam definisi modern.Apa yang unik tentang Pluto?
Pluto adalah objek yang unik dalam sistem tata surya kita. Salah satu hal yang paling menonjol adalah permukaannya yang terbuat dari batu dan es, dengan suhu yang sangat dingin. Pluto juga memiliki lima bulan, dengan yang terbesar, Charon, hampir setengah ukuran Pluto itu sendiri. Selain itu, Pluto memiliki atmosfer tipis yang terbuat dari nitrogen, metana, dan monoksida karbon yang membeku dan jatuh ke permukaan saat Pluto menjauh dari matahari.Bagaimana penemuan Pluto?
Pluto ditemukan oleh astronom Amerika Clyde Tombaugh pada tahun 1930. Penemuan ini merupakan hasil dari pencarian yang panjang dan teliti untuk "Planet X", sebuah planet hipotetis yang diyakini berada di luar orbit Neptunus. Tombaugh menemukan Pluto melalui perbandingan foto-foto yang diambil beberapa hari terpisah dan mencari pergerakan relatif terhadap bintang-bintang.Apa masa depan Pluto dalam penelitian astronomi?
Meski bukan lagi dianggap sebagai planet, Pluto tetap menjadi subjek penelitian yang penting dalam astronomi. Misinya, New Horizons, yang diluncurkan oleh NASA pada tahun 2006, telah memberikan gambaran terperinci dan informasi berharga tentang Pluto dan bulan-bulannya. Penelitian ini membantu kita memahami lebih lanjut tentang planet kerdil dan bagaimana mereka berbeda dari planet-planet lain dalam sistem tata surya kita.Meskipun Pluto telah kehilangan statusnya sebagai planet dalam sistem tata surya kita, objek langit ini tetap menjadi subjek penelitian yang penting dan menarik. Karakteristik uniknya, termasuk permukaannya yang terbuat dari batu dan es, lima bulannya, dan atmosfer tipisnya, serta penemuannya yang menarik, semua berkontribusi pada daya tarik dan pentingnya Pluto dalam studi astronomi. Meski bukan lagi planet, Pluto tetap menjadi bagian penting dari pemahaman kita tentang tata surya dan alam semesta yang lebih luas.
