Menghitung Indeks Harga Tertimbang dan Laju Inflasi pada Tahun 2022

Pada tahun 2021, harga gula di Indonesia adalah Rp10.000,- dan harga beras adalah Rp15.000,-. Pada tahun 2022, harga gula meningkat menjadi Rp16.000,- dan harga beras juga meningkat menjadi Rp16.000,-. Dalam hal ini, kita ingin menghitung indeks harga tertimbang pada tahun 2022.

Indeks harga tertimbang adalah ukuran perbandingan antara harga barang dan jasa tertentu pada waktu tertentu dengan harga yang sama barang dan jasa tersebut pada waktu lain. Dalam hal ini, kita akan menggunakan harga gula dan beras sebagai barang dan jasa yang kita bandingkan.

Untuk menghitung indeks harga tertimbang, kita perlu membagi harga pada tahun 2022 dengan harga pada tahun 2021. Dalam hal ini, indeks harga tertimbang untuk gula adalah Rp16.000,- / Rp10.000,- = 1,6 dan indeks harga tertimbang untuk beras adalah Rp16.000,- / Rp15.000,- = 1,067.

Selain menghitung indeks harga tertimbang, kita juga ingin menghitung laju inflasi pada tahun 2022. Laju inflasi adalah perubahan persentase dalam harga konsumen dari waktu ke waktu. Dalam hal ini, kita akan menggunakan indeks harga konsumen pada tahun 2021 dan tahun 2023 sebagai ukuran inflasi.

Untuk menghitung laju inflasi, kita perlu membagi indeks harga konsumen pada tahun 2023 dengan indeks harga konsumen pada tahun 2021. Dalam hal ini, laju inflasi adalah 400 / 200 = 2.

Dengan demikian, indeks harga tertimbang pada tahun 2022 untuk gula dan beras adalah 1,6 dan 1,067, dan laju inflasi pada tahun 2022 adalah 2.