**Budaya dan Agama di Kota Bima: Sebuah Simbiosis Mutualisme** **

Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, dikenal dengan kekayaan budayanya yang kental dengan nilai-nilai keagamaan. Agama Islam, sebagai agama mayoritas, telah menjadi pondasi kuat dalam membentuk tradisi dan kebiasaan masyarakat Bima. Artikel ini akan menelusuri bagaimana budaya dan agama di Kota Bima saling melengkapi dan membentuk sebuah simbiosis mutualisme yang unik. 1. Tradisi dan Ritual: Tradisi dan ritual di Kota Bima sarat dengan nilai-nilai Islam. Contohnya, upacara adat "Mbojo" yang merupakan tradisi menyambut kelahiran, di dalamnya terdapat doa-doa dan bacaan ayat suci Al-Quran. Upacara "Nggasi" yang merupakan tradisi pernikahan, juga dipenuhi dengan lantunan ayat suci dan doa-doa yang diiringi oleh musik tradisional khas Bima. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam telah menjadi bagian integral dari kehidupan sosial masyarakat Bima. 2. Seni dan Budaya: Seni dan budaya di Kota Bima juga dipengaruhi oleh nilai-nilai Islam. Musik tradisional seperti "Gendang Beleq" dan "Bera'e" seringkali diiringi dengan syair-syair bernuansa Islami. Seni tari seperti "Tari Ja'i" dan "Tari Lenggo" juga mengandung pesan-pesan moral dan nilai-nilai keagamaan. Seni lukis dan kerajinan tangan seperti tenun ikat juga menampilkan motif-motif Islami yang indah. 3. Toleransi dan Kerukunan: Kota Bima dikenal dengan toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Meskipun mayoritas penduduk beragama Islam, terdapat juga komunitas Hindu dan Kristen yang hidup berdampingan dengan damai. Hal ini menunjukkan bahwa nilai-nilai toleransi dan kerukunan yang diajarkan oleh agama Islam telah tertanam kuat dalam masyarakat Bima. 4. Pendidikan dan Moral: Pendidikan agama memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Bima. Lembaga pendidikan agama seperti pondok pesantren dan madrasah menjadi tempat bagi generasi muda untuk mempelajari nilai-nilai Islam dan mengembangkan karakter yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa agama Islam menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi masyarakat Bima untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan. Kesimpulan:** Budaya dan agama di Kota Bima saling melengkapi dan membentuk sebuah simbiosis mutualisme yang unik. Agama Islam telah menjadi pondasi kuat dalam membentuk tradisi, seni, dan moral masyarakat Bima. Toleransi dan kerukunan antar umat beragama menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai Islam telah tertanam kuat dalam kehidupan masyarakat Bima. Semoga budaya dan agama di Kota Bima terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.