Sultan Baabullah vs Datu Syah: Siapa yang Lebih Berpengaruh dalam Sejarah Maluku? **

Perdebatan mengenai siapa yang lebih berpengaruh dalam sejarah Maluku, Sultan Baabullah atau Datu Syah, telah berlangsung lama. Keduanya merupakan tokoh penting yang memainkan peran kunci dalam membentuk Maluku seperti yang kita kenal sekarang. Namun, argumen yang kuat dapat diajukan untuk mendukung klaim bahwa Sultan Baabullah memiliki pengaruh yang lebih besar. Pertama, Sultan Baabullah memimpin Maluku dalam masa kejayaan dan keemasannya. Ia berhasil mengusir Portugis dari Ternate, mengembalikan kejayaan kerajaan, dan memperluas wilayah kekuasaannya. Keberhasilannya dalam melawan penjajah asing menjadikan Sultan Baabullah sebagai simbol perlawanan dan kebanggaan bagi rakyat Maluku. Kedua, Sultan Baabullah dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana dan adil. Ia membangun sistem pemerintahan yang kuat dan stabil, serta mendorong kemajuan ekonomi dan sosial di Maluku. Kebijakannya yang pro rakyat membuatnya dicintai dan dihormati oleh rakyatnya. Ketiga, pengaruh Sultan Baabullah tidak hanya terbatas pada Maluku, tetapi juga meluas ke wilayah Nusantara lainnya. Ia menjalin hubungan diplomatik dengan kerajaan-kerajaan lain, dan berperan penting dalam perdagangan rempah-rempah di wilayah tersebut. Datu Syah, di sisi lain, merupakan tokoh penting dalam sejarah Maluku, namun pengaruhnya tidak seluas Sultan Baabullah. Ia memimpin kerajaan Tidore dalam masa transisi, dan berperan penting dalam memperkuat hubungan dengan Portugis. Meskipun demikian, pengaruhnya tidak sekuat Sultan Baabullah dalam hal politik, ekonomi, dan sosial. Kesimpulan:** Meskipun Datu Syah merupakan tokoh penting dalam sejarah Maluku, pengaruh Sultan Baabullah jauh lebih besar. Keberhasilannya dalam mengusir penjajah, membangun kerajaan yang kuat, dan memperluas wilayah kekuasaannya menjadikan Sultan Baabullah sebagai tokoh yang lebih berpengaruh dalam sejarah Maluku. Ia meninggalkan warisan yang tak ternilai bagi rakyat Maluku, dan namanya akan selalu dikenang sebagai pahlawan nasional.