KPK Mengeluarkan SP3 untuk Supian Hadi Berdasarkan Keputusan Pimpinan KPK pada Juli 2024

Tessa Mahardika Sugiarto, jurubicara KPK, mengumumkan bahwa KPK telah mengeluarkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) untuk Supian Hadi berdasarkan keputusan pimpinan KPK pada bulan Juli 2024 yang lalu. Alasan di balik penghentian penyidikan ini adalah karena tidak cukup bukti yang diperoleh oleh KPK terkait perhitungan kerugian negara. Menurut Tessa, ada satu unsur perhitungan kerugian negara yang dianggap tidak memenuhi syarat menjadi bagian dari keuangan negara, yang berarti tidak menjadi bagian dari kerugian negara. Supian Hadi ditetapkan sebagai tersangka pada tahun 2019 dalam kasus dugaan penyalahgunaan wewenang dalam pemberian izin usaha pertambangan (IUP) di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada tahun 2010-2012. Supian Hadi dituduh menyalahgunakan wewenang karena telah menerbitkan tiga IUP kepada perusahaan-perusahaan, yaitu PT Fajar Mentaya Abadi, PT Billy Indonesia, dan PT Aries Iron Mining. Awalnya, KPK mengestimasi bahwa tindakan Supian itu telah merugikan negara sebesar Rp5,8 triliun dan 711.000 dolar Amerika Serikat. Estimasi kerugian negara ini dihitung dari produksi hasil pertambangan bauksit, kerusakan lingkungan, dan kerugian kehutanan akibat produksi dan aktivitas pertambangan. Pemberian izin usaha pertambangan tersebut diberikan kepada Supian pada tahun 2010 hingga 2012, dan diduga tidak sesuai dengan syarat dan melanggar regulasi. Dengan mengeluarkan SP3, KPK mengakhiri penyidikan terhadap Supian Hadi dan mengakhiri proses hukum terhadapnya. Putusan ini menunjukkan bahwa KPK telah mengevaluasi bukti yang ada dan memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa Supian telah melakukan tindakan yang dituduhkannya. Putusan ini juga menunjukkan bahwa KPK telah mempertimbangkan implikasi hukum dan keuangan dari tindakan Supian dan memutuskan bahwa tidak ada kerugian yang dibuktikan terhadap negara. Secara keseluruhan, keputusan KPK untuk mengeluarkan SP3 untuk Supian Hadi menunjukkan bahwa KPK telah melakukan penilaian yang teliti terhadap bukti yang ada dan memutuskan bahwa tidak ada cukup bukti untuk membuktikan bahwa Supian telah melakukan tindakan yang dituduhkannya. Putusan ini juga menunjukkan bahwa KPK telah mempertimbangkan implikasi hukum dan keuangan dari tindakan Supian dan memutuskan bahwa tidak ada kerugian yang dibuktikan terhadap negara.