Peninggalan Kerajaan Mataram yang Masih Ada Hingga Sekarang

Kerajaan Mataram, yang didirikan oleh Sutawjaya yang bergelar Panembahan Senopati pada tahun 1575, adalah salah satu kerajaan yang memiliki sejarah panjang di Indonesia. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada pemerintahan Sultan Agung. Meskipun kerajaan Mataram telah lama berakhir, beberapa peninggalannya masih ada hingga saat ini. Salah satu peninggalan kerajaan Mataram yang masih dapat ditemui adalah Rokat Tase'. Rokat Tase' adalah sebuah upacara adat yang dilakukan oleh masyarakat Jawa yang berasal dari kerajaan Mataram. Upacara ini biasanya dilakukan dalam rangka memperingati hari-hari besar agama Islam, seperti Idul Fitri dan Idul Adha. Rokat Tase' melibatkan prosesi mengarak kereta kencana yang dihiasi dengan berbagai hiasan dan bunga. Upacara ini merupakan warisan budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Selain Rokat Tase', ada juga Makan Bajamba yang merupakan salah satu tradisi kuliner yang berasal dari kerajaan Mataram. Makan Bajamba adalah sebuah hidangan khas yang terdiri dari nasi, lauk pauk, dan sayuran yang disajikan dalam sebuah wadah yang terbuat dari daun pisang. Hidangan ini biasanya disajikan dalam acara-acara adat atau upacara keagamaan. Makan Bajamba menjadi salah satu peninggalan kuliner yang masih dijaga keberadaannya oleh masyarakat Jawa hingga sekarang. Selanjutnya, ada juga Upacara Tabot yang merupakan tradisi keagamaan yang berasal dari kerajaan Mataram. Upacara Tabot dilakukan oleh masyarakat Muslim di daerah Jawa pada bulan Muharram untuk memperingati peristiwa tragis terkait dengan cucu Nabi Muhammad, Imam Husain. Upacara ini melibatkan prosesi mengarak replika makam Imam Husain yang terbuat dari kayu atau bambu. Upacara Tabot menjadi salah satu peninggalan keagamaan yang masih dijalankan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Terakhir, ada Sekaten yang juga merupakan peninggalan kerajaan Mataram yang masih ada hingga sekarang. Sekaten adalah sebuah festival budaya yang dilakukan setiap tahun di Yogyakarta dan Surakarta. Festival ini dilakukan dalam rangka memperingati hari lahir Nabi Muhammad. Sekaten melibatkan berbagai kegiatan seperti pameran seni, pertunjukan musik, dan pasar malam. Festival ini menjadi salah satu tradisi budaya yang masih dilestarikan oleh masyarakat Jawa hingga saat ini. Dengan adanya peninggalan-peninggalan tersebut, dapat kita lihat bahwa warisan budaya dan tradisi dari kerajaan Mataram masih terus hidup dan dijaga keberadaannya oleh masyarakat Jawa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya sebagai bagian dari identitas dan sejarah bangsa.