Muhammad Iqbal: Sustrawan, Filsuf, dan Negarawan Abad ke-2

Muhammad Iqbal (1877-1938 M) adalah seorang sustrawan, filsuf, dan negarawan terkenal pada abad ke-20. Ia dilahirkan di Sialkot, Punjab, India pada tanggal 9 November 1877. Leluhurnya berasal dari kalangan kasta Brahmana dari Kashmir yang telah memeluk agama Islam sekitar tiga abad sebelum kelahiran Iqbal. Iqbal dikenal sebagai seorang intelektual yang berkelana belajar ke Eropa selama tiga tahun. Ia belajar di Cambridge bersama seorang filosof neo-Hegelian bernama JME MeTaggert, kemudian melanjutkan studinya di Heidelberg dan Munich. Iqbal meninggalkan Eropa dengan gelar sarjana hukum dari Inggris dan gelar doktor dari Jerman dengan tesis tentang Mistisisme Persia. Hal yang menarik adalah Iqbal memiliki pemahaman yang mendalam tentang pemikiran Eropa, mulai dari teologi Thomas Aquinas hingga filsafat Henri-Louis Bergson dan Nietzsche. Dalam dunia sastra Urdu, Iqbal merupakan tokoh yang sangat penting. Ia menulis banyak karya dalam bahasa Urdu dan Persia. Banyak sarjana sastra dari Pakistan, India, bahkan Indonesia mengakui dan mengagumi karya-karya Iqbal. Salah satu karya terpentingnya adalah "The Reconstruction of Religious Thought in Islam" yang diterbitkan pada tahun 1951 di Lahore. Karya ini masih terus menginspirasi hingga saat ini. Selama hidupnya, Iqbal memberikan pengaruh yang besar dalam berbagai perselisihan budaya, sosial, religius, dan politik. Ia meninggal di Lahore pada tanggal 21 April 1938 pada usia 60 tahun. Dengan kepiawaian dalam sastra, pemahaman mendalam tentang pemikiran Eropa, dan pengaruhnya yang besar dalam berbagai aspek kehidupan, Muhammad Iqbal adalah sosok yang patut dihormati dan diapresiasi sebagai sustrawan, filsuf, dan negarawan abad ke-20.