Paham Deisme: Keyakinan pada Pencipta yang Tidak Campur Tangan

Paham Deisme adalah keyakinan bahwa Tuhan adalah Pencipta alam semesta, namun tidak lagi campur tangan setelah penciptaan. Dalam pandangan ini, Tuhan menciptakan alam semesta dan hukum-hukum alam yang mengaturnya, tetapi tidak terlibat dalam urusan manusia atau campur tangan dalam kehidupan sehari-hari. Deisme berasal dari kata Latin "Deus" yang berarti Tuhan. Paham ini berkembang pada abad ke-17 dan ke-18 sebagai reaksi terhadap dogma-dogma agama tradisional yang dianggap terlalu membatasi kebebasan berpikir dan rasionalitas. Para deis meyakini bahwa alam semesta ini adalah bukti keberadaan Tuhan, tetapi mereka menolak konsep-konsep agama seperti mukjizat, wahyu, dan reinkarnasi. Salah satu tokoh terkenal dalam paham Deisme adalah Thomas Paine, seorang filsuf dan politikus Amerika Serikat pada abad ke-18. Dalam bukunya yang terkenal, "The Age of Reason", Paine menyatakan bahwa alam semesta ini adalah karya Tuhan yang sempurna dan bahwa manusia dapat mencapai pemahaman tentang Tuhan melalui akal sehat dan pengamatan alam. Paham Deisme juga menekankan pentingnya moralitas dan etika dalam kehidupan manusia. Para deis meyakini bahwa Tuhan memberikan manusia akal budi untuk membedakan antara yang baik dan yang buruk, dan bahwa manusia harus hidup sesuai dengan prinsip-prinsip moral yang universal. Meskipun paham Deisme tidak lagi populer seperti pada masa lampau, pengaruhnya masih terasa dalam pemikiran modern. Konsep-konsep seperti pemisahan agama dan negara, kebebasan berpikir, dan rasionalitas dalam ilmu pengetahuan, semuanya memiliki akar dalam paham Deisme. Dalam kesimpulan, paham Deisme adalah keyakinan pada adanya Tuhan sebagai Pencipta alam semesta, namun tidak lagi campur tangan setelah penciptaan. Paham ini menekankan pentingnya akal sehat, pengamatan alam, moralitas, dan kebebasan berpikir. Meskipun tidak lagi populer, pengaruh Deisme masih terasa dalam pemikiran modern.