Kedaulatan: Pengertian dan Teori-Teoriny

Kedaulatan adalah konsep yang penting dalam pemerintahan suatu negara. Dalam bahasa Arab, kata "daulah" berarti kekuasaan tertinggi yang membuat undang-undang dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia. Di Indonesia, negara menganut sistem kedaulatan rakyat, yang berarti pemerintahan mendapatkan mandatnya dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Menurut Jean Bodin, kedaulatan memiliki empat sifat pokok. Pertama, kedaulatan bersifat asli, yang berarti kekuasaan tertinggi tidak berasal dari pihak lain. Kedua, kedaulatan bersifat permanen, yang berarti kekuasaan tersebut tidak dapat dicabut atau diubah dengan mudah. Ketiga, kedaulatan bersifat tunggal, yang berarti hanya ada satu kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Keempat, kedaulatan bersifat tidak terbatas, yang berarti kekuasaan tersebut tidak terikat oleh batasan-batasan tertentu. Perjuangan bangsa Indonesia untuk memiliki kedaulatan mencapai puncaknya saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Kedaulatan dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu kedaulatan dalam dan kedaulatan keluar. Kedaulatan dalam merujuk pada kekuasaan negara dalam mengatur urusan dalam negeri, sedangkan kedaulatan keluar merujuk pada kekuasaan negara dalam hubungannya dengan negara-negara lain. Selain itu, terdapat beberapa teori kedaulatan yang pernah ada dalam sejarah. Salah satunya adalah teori kedaulatan ilahi, di mana raja atau penguasa dipandang sebagai utusan Tuhan atau Dewa dan memperoleh kekuasaan darinya. Teori ini digunakan di Mesir Kuno, kekaisaran Tiongkok, dan kerajaan di Jawa pada masa Hindu. Tokoh penting dari teori ini adalah Firaun di Mesir Kuno dan Raja di Jawa. Teori kedaulatan absolut juga pernah ada, di mana kekuasaan tertinggi terletak di tangan raja sebagai penjelmaan kehendak Tuhan. Teori ini dianut oleh Raja Louis XIV dari Prancis pada abad ke-17. Tokoh penting dari teori ini adalah Raja Louis XIV sendiri. Selain itu, ada juga teori kedaulatan konstitusional, di mana kekuasaan berasal dari hukum yang berlaku. Negara yang menggunakan teori ini adalah Inggris dengan pelopor teori ini adalah John Locke. Terakhir, ada teori kedaulatan rakyat, di mana pemegang kekuasaan tertinggi adalah rakyat. Sebagian hak rakyat diberikan untuk kepentingan bersama, dan pemimpin dipilih oleh rakyat melalui perwakilan. Tokoh penting dari teori ini adalah Jean-Jacques Rousseau dan Thomas Jefferson. Menurut Montesquieu, kekuasaan juga dapat terbagi menjadi tiga, yaitu kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif berhubungan dengan pelaksanaan kebijakan negara, kekuasaan legislatif berhubungan dengan pembuatan undang-undang, dan kekuasaan yudikatif berhubungan dengan penegakan hukum. Dalam kesimpulannya, kedaulatan adalah kekuasaan tertinggi dalam suatu negara. Terdapat berbagai teori kedaulatan yang pernah ada, seperti kedaulatan ilahi, kedaulatan absolut, kedaulatan konstitusional, dan kedaulatan rakyat. Setiap teori memiliki pengertian dan karakteristiknya sendiri.