Kejayaan dan Kehidupan di Kerajaan Singasari

Kerajaan Singasari, yang didirikan oleh Ken Arok dengan gelar Sri Ranggah Rajasa Sang Amurabumi, muncul sebagai raja pertama dan mendirikan dinasti bernama Rajasa atau Grindra (Girlindrawangs). Pada masa pemerintahan Raja Kertanegara, Singasari mencapai kejayaan dengan berhasil menguasai beberapa daerah seperti Bali, Kalimantan Barat, Maluku, Sunda, dan Pahang. Dalam menjalankan pemerintahannya, Kertanegara dibantu oleh tiga orang mahamantri yaitu Ralaryan i Hino, Rakryan i Sirikan, dan Joke Dolok.

Pada masa pemerintahan Kertanegara, Kerajaan Singasari juga memperluas wilayahnya hingga ke luar Jawa dengan gagasan Calibrawala Mandala. Pada tahun 1275 Masehi, Kertanegara mengirim pasukan ke Sundin yang dipimpin oleh Mahesa Anabrang (Kebo Anabrang) dalam Ekspedisi Pamalayu.

Namun, kejayaan Singasari terhenti ketika Kerajaan Kediri yang dipimpin oleh Jayakatwang berhasil mengalahkan Kertanegara dan membunuhnya beserta para pembesar istananya. Dengan tewasnya Kertanegara, Kerajaan Singasari berakhir.

Selain kejayaan politik, Singasari juga memiliki sektor ekonomi yang berkembang pesat. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor utama, namun sektor perdagangan dan pelayaran juga mengalami perkembangan yang signifikan. Singasari berhasil menguasai pusat-pusat perdagangan di sepanjang aliran Sungai Brantas dan menguasai jalur perdagangan dari Selat Malaka hingga Kepulauan Maluku. Komoditas yang diperdagangkan antara lain beras, emas, kayu cendana, dan rempah-rempah.

Dalam bidang agama, pada masa pemerintahan Kertanegara terdapat upaya untuk menyatukan agama Hindu Syiwa dan Buddha Mahayana menjadi agama Tantrayana. Agama ini menjadi agama resmi kerajaan dan terlihat dari kegiatan Kertanegara dan para pembesar istana yang sering mengadakan upacara Tantrayana.

Kehidupan sosial budaya masyarakat Singasari selalu berubah tergantung kebijakan raja dan kondisi politik. Setelah mengalami banyak guncangan sejak masa pemerintahan Ken Arok hingga Ranggawun, kehidupan sosial Singasari mulai stabil pada masa pemerintahan Kertanegara. Raja ini berusaha menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri Singasari untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya.

Dalam bidang kebudayaan, masyarakat Singasari dikenal ahli dalam membuat candi dan patung. Beberapa candi peninggalan Kerajaan Singasari antara lain candi Kidal, Jago, dan Singasari. Sementara itu, patung-patung peninggalan Kerajaan Singasari antara lain patung Ken Dedes sebagai perwujudan dari Dewi Pranaparamita (lambang kesempurnaan ilmu) dan patung Joke Dolok sebagai perwujudan Raja Kertanegara.

Dengan demikian, Kerajaan Singasari memiliki sejarah kejayaan politik, ekonomi, agama, dan kehidupan sosial budaya yang menarik untuk dipelajari.