Dugaan Kecurangan Pemilu 2024: Temuan Logistik Surat Suara Tercoblos dan Tertukar

Pada tanggal 16 Februari 2024, Pantauan DEEP Indonesia di tujuh provinsi menemukan adanya dugaan kecurangan pada Pemilu 2024. Temuan ini meliputi logistik surat suara yang banyak tercoblos, tertukar, dan hilang. Selain itu, juga terdapat laporan mengenai kotak suara yang tidak tersegel, tempat pemungutan suara yang terlambat dimulai, dan TPS yang tidak aksesibel bagi disabilitas. Menurut anggota Bawaslu, Loly Suhenty, pihaknya belum dapat memastikan jumlah surat suara yang telah tercoblos. Namun, Direktur DEEP Indonesia, Neni Nur Hayati, menyebut bahwa dugaan kecurangan pada Pemilu 2024 ini lebih parah. Indikasi kecurangan tersebut terjadi di banyak provinsi dan tidak ada gerak cepat yang dilakukan oleh Bawaslu sebagai pengawas. Salah satu temuan terbanyak yang dilaporkan oleh DEEP Indonesia adalah adanya surat suara yang sudah tercoblos. Dalam sebuah video berdurasi dua menit yang viral di media sosial, terlihat banyak surat suara Pilpres 2024 yang sudah ditusuk. Hasil investigasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menunjukkan bahwa surat suara yang telah dicoblos tersebut terdeteksi saat petugas KPPS sedang mendistribusikan surat suara dan kotak suara. Selain itu, DEEP Indonesia juga mendapat kabar mengenai adanya dugaan transaksional dalam insiden ini. Dugaan tersebut dilakukan oleh penyelenggara negara di tingkat atas dengan tujuan untuk memenangkan salah satu calon. Reaksi terhadap dugaan kecurangan ini juga terlihat dari aksi yang dilakukan oleh massa yang tergabung dalam gabungan mahasiswa dari berbagai universitas di Kota Bandung. Mereka melakukan upacara bendera setengah tiang sebagai bentuk protes terhadap dugaan kecurangan yang terjadi. Dalam situasi ini, penting bagi pihak berwenang untuk segera mengambil tindakan yang diperlukan untuk mengatasi dugaan kecurangan pada Pemilu 2024. Hal ini bertujuan untuk memastikan integritas dan kepercayaan publik terhadap proses demokrasi di Indonesia.