Efek Negatif Perubahan Sosial Terhadap Ketahanan Keluarga

Perubahan merupakan suatu keniscayaan yang pasti terjadi dalam kehidupan manusia, tak terkecuali perubahan sosial. Berbagai aspek kehidupan manusia mengalami perubahan seiring dengan perkembangan zaman, teknologi, dan budaya. Keluarga, sebagai unit terkecil dalam masyarakat, juga tak luput dari imbas perubahan sosial. Meskipun seringkali membawa dampak positif, perubahan sosial juga dapat menimbulkan efek negatif terhadap ketahanan keluarga.

Tantangan dalam Menjaga Nilai dan Norma

Perubahan sosial yang pesat dapat menggoyahkan nilai dan norma yang selama ini dipegang teguh oleh keluarga. Tumbuhnya nilai-nilai individualisme dan materialisme, misalnya, dapat mengancam keharmonisan dan kebersamaan dalam keluarga. Perbedaan pandangan dan nilai antara generasi tua dan generasi muda juga dapat memicu konflik dan melemahkan ikatan keluarga. Ketahanan keluarga diuji ketika nilai-nilai tradisional berbenturan dengan nilai-nilai baru yang dibawa oleh perubahan sosial.

Pengaruh Media Sosial dan Teknologi

Kemajuan teknologi, khususnya media sosial, memberikan dampak yang signifikan terhadap ketahanan keluarga. Meskipun media sosial dapat menjadi alat untuk mempererat komunikasi, namun penggunaan yang berlebihan dapat berdampak negatif. Ketergantungan pada dunia maya dapat mengurangi intensitas interaksi tatap muka antar anggota keluarga. Selain itu, paparan konten negatif di media sosial juga dapat mempengaruhi pola pikir dan perilaku anggota keluarga, khususnya anak-anak dan remaja, yang pada akhirnya dapat mengancam ketahanan keluarga.

Tekanan Ekonomi dan Pola Kerja

Perubahan sosial juga berdampak pada aspek ekonomi dan pola kerja. Tuntutan ekonomi yang semakin tinggi mendorong banyak pasangan suami istri untuk bekerja, sehingga waktu yang diluangkan untuk keluarga menjadi berkurang. Pola kerja yang fleksibel, seperti bekerja shift atau bekerja jarak jauh, juga dapat mempengaruhi intensitas interaksi dan komunikasi antar anggota keluarga. Tekanan ekonomi dan pola kerja yang padat dapat memicu stres dan konflik dalam keluarga, yang pada akhirnya dapat mengancam ketahanan keluarga.

Migrasi dan Pola Hunian

Fenomena urbanisasi dan migrasi penduduk dari desa ke kota juga memberikan dampak terhadap ketahanan keluarga. Jarak dan kesibukan di kota besar dapat mengurangi frekuensi pertemuan dan komunikasi antar anggota keluarga. Perubahan pola hunian, dari keluarga besar menjadi keluarga inti, juga dapat mengurangi dukungan sosial dan emosional yang diterima oleh keluarga. Ketahanan keluarga diuji ketika harus beradaptasi dengan lingkungan dan pola hidup baru akibat migrasi dan perubahan pola hunian.

Perubahan sosial merupakan suatu keniscayaan yang membawa dampak kompleks terhadap ketahanan keluarga. Tantangan dalam menjaga nilai dan norma, pengaruh media sosial dan teknologi, tekanan ekonomi dan pola kerja, serta migrasi dan pola hunian merupakan beberapa contoh efek negatif perubahan sosial terhadap ketahanan keluarga. Oleh karena itu, penting bagi setiap keluarga untuk memiliki strategi adaptasi dan resiliensi dalam menghadapi perubahan sosial, agar keharmonisan dan keutuhan keluarga tetap terjaga.