Membangun Piramida Sepak Bola Nasional: Dari U-13 hingga Timnas

Pembangunan sepak bola nasional yang berkelanjutan membutuhkan sistem pembinaan usia muda yang terstruktur dan terintegrasi. Saat ini, regulasi PSSI yang mewajibkan klub memiliki tim U-16, U-18, dan U-20 merupakan langkah positif, namun perlu dipadukan dengan sistem kompetisi yang jelas di tingkat kota/kabupaten untuk kelompok umur U-13, U-15, dan U-17. Integrasi Elite Pro Academy (EPA) juga krusial dalam menciptakan jalur karir yang terdefinisi bagi pemain muda berbakat. Keberadaan jenjang kompetisi yang terstruktur, dari tingkat lokal hingga nasional, akan memastikan tersedianya sumber pemain yang teridentifikasi dan terpantau perkembangannya. Hal ini akan mengurangi ketergantungan pada naturalisasi pemain asing dan memastikan regenerasi pemain tim nasional yang berkelanjutan. Sistem ini akan menciptakan piramida sepak bola yang kokoh, di mana pemain muda berbakat dapat berkembang secara bertahap dan sistematis, menuju puncak prestasi di tim nasional. Dengan sistem yang terintegrasi dan transparan, pelatih tim nasional (seperti STY atau penerusnya) akan memiliki akses yang lebih mudah terhadap talenta-talenta muda terbaik di negeri ini. Hal ini akan meningkatkan kualitas tim nasional dan daya saing Indonesia di kancah internasional. Lebih dari sekadar prestasi, sistem ini akan menumbuhkan semangat sportivitas, kerja keras, dan kebanggaan nasional di kalangan pemain muda. Ini adalah investasi jangka panjang yang akan membuahkan hasil gemilang bagi sepak bola Indonesia di masa depan. Suksesnya sistem ini akan menjadi bukti nyata bahwa Indonesia mampu melahirkan pemain-pemain bintang dari dalam negeri, tanpa harus bergantung pada jalan pintas.