Pembangunan TPST Belahanrejo: Solusi Terpadu untuk Mengatasi Beban Sampah di Gresik

Pembangunan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) di Desa Belahanrejo, Kedamean, Gresik telah selesai. Setelah proses pembangunan sejak tahun 2022, TPST ini siap beroperasi pada awal tahun 2024. TPST Belahanrejo memiliki dua bangunan utama, yaitu hanggar berukuran 15 x 25 meter dan hanggar berukuran 75 x 15 meter. Selain bangunan, alat pengolahan dan fasilitas penunjang juga telah selesai dikerjakan. Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemkab Gresik, Sri Subaidah, pembangunan fisik TPST Belahanrejo telah selesai dan tinggal diuji coba sebelum dioperasikan. TPST ini menelan anggaran sebesar Rp 5,5 miliar dan berada di atas lahan seluas 2 hektare. Dengan beroperasinya TPST ini, diharapkan dapat mengurangi beban sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ngipik yang sudah overload. TPST Belahanrejo akan menjadi alternatif pengolahan sampah, sehingga sampah tidak hanya ditumpuk di TPA. Pada tahap awal, TPST Belahanrejo mampu menampung sampah sebanyak 87,5 ton per hari. Sampah-sampah tersebut akan diolah menggunakan peralatan yang ada di TPST untuk dapat dimanfaatkan kembali. TPST ini juga bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pengolahan sampah dalam skala besar. Rencananya, TPST Belahanrejo akan dioperasikan pada bulan Januari. Saat ini, TPA Ngipik di Gresik sudah dinyatakan overload, sehingga Pemkab Gresik membangun TPST di Belahanrejo sebagai solusi terpadu untuk mengatasi beban sampah. Dengan adanya TPST ini, diharapkan dapat mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah dan memanfaatkan sampah sebagai sumber daya yang bernilai. Dengan adanya TPST Belahanrejo, Gresik telah menunjukkan komitmennya dalam mengelola sampah secara berkelanjutan dan menjaga kebersihan lingkungan. TPST ini merupakan langkah positif dalam mengurangi dampak negatif dari penumpukan sampah dan memberikan solusi terpadu untuk mengatasi masalah sampah di Gresik.