Bagaimana Titrasi Redoks Membantu dalam Mengukur Kualitas Air?

Titrasi redoks merupakan teknik kimia yang memanfaatkan reaksi redoks untuk menentukan konsentrasi zat yang tidak diketahui. Dalam konteks kualitas air, titrasi redoks memainkan peran penting dalam mengukur berbagai parameter yang menunjukkan kualitas air, seperti kadar oksigen terlarut, permintaan oksigen kimia (COD), dan kandungan logam berat.

Titrasi Redoks untuk Mengukur Kualitas Air

Titrasi redoks melibatkan reaksi antara zat yang diketahui konsentrasinya (titran) dengan zat yang tidak diketahui konsentrasinya (analit). Reaksi ini melibatkan transfer elektron, di mana satu zat mengalami oksidasi (kehilangan elektron) dan zat lainnya mengalami reduksi (mendapatkan elektron). Titik ekivalen dalam titrasi redoks terjadi ketika jumlah elektron yang ditransfer dari titran sama dengan jumlah elektron yang diterima oleh analit.

Mengukur Kualitas Air dengan Titrasi Redoks

Salah satu aplikasi titrasi redoks dalam analisis kualitas air adalah untuk menentukan kadar oksigen terlarut (DO). DO merupakan indikator penting kualitas air karena menunjukkan kemampuan air untuk mendukung kehidupan akuatik. Titrasi redoks untuk mengukur DO melibatkan penggunaan larutan standar natrium tiosulfat (Na2S2O3) sebagai titran. Larutan ini bereaksi dengan iodium (I2) yang dihasilkan dari reaksi antara oksigen terlarut dan ion iodida (I-) dalam sampel air. Titik ekivalen tercapai ketika semua iodium bereaksi dengan tiosulfat, yang ditandai dengan perubahan warna larutan dari biru menjadi tidak berwarna.

Titrasi Redoks untuk Menentukan COD

Permintaan oksigen kimia (COD) merupakan parameter yang menunjukkan jumlah oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi semua zat organik dalam sampel air. Titrasi redoks untuk menentukan COD melibatkan penggunaan larutan standar kalium permanganat (KMnO4) sebagai titran. Larutan ini bereaksi dengan zat organik dalam sampel air, mengoksidasi zat organik tersebut menjadi karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Titik ekivalen tercapai ketika semua zat organik teroksidasi, yang ditandai dengan perubahan warna larutan dari ungu menjadi tidak berwarna.

Titrasi Redoks untuk Mengukur Kandungan Logam Berat

Titrasi redoks juga dapat digunakan untuk mengukur kandungan logam berat dalam sampel air. Logam berat seperti merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan timbal (Pb) dapat mencemari air dan berbahaya bagi kesehatan manusia. Titrasi redoks untuk mengukur kandungan logam berat melibatkan penggunaan larutan standar EDTA (ethylenediaminetetraacetic acid) sebagai titran. EDTA bereaksi dengan logam berat dalam sampel air, membentuk kompleks yang stabil. Titik ekivalen tercapai ketika semua logam berat bereaksi dengan EDTA, yang ditandai dengan perubahan warna larutan.

Kesimpulan

Titrasi redoks merupakan teknik yang penting dalam analisis kualitas air. Teknik ini memungkinkan peneliti untuk mengukur berbagai parameter yang menunjukkan kualitas air, seperti kadar oksigen terlarut, permintaan oksigen kimia, dan kandungan logam berat. Dengan menggunakan titrasi redoks, peneliti dapat memantau kualitas air dan memastikan bahwa air aman untuk dikonsumsi dan digunakan.