Kearifan Lokal dalam Mempertahankan Moderasi Beragama: Upacara Adat Karo di Pasuruan, Jawa Timur

Kota Pasuruan, yang terletak di provinsi Jawa Timur, Indonesia, kaya akan kearifan lokal yang menjadi landasan kuat bagi moderasi beragama di tengah masyarakatnya. Salah satu tradisi yang mencerminkan karakteristik masyarakat yang moderat dalam menjalankan keyakinan agamanya adalah "upacara adat Karo". Upacara adat ini bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga merupakan simbol dari harmoni antara kepercayaan lokal dan ajaran agama yang dianut oleh masyarakat Pasuruan. Upacara adat Karo memiliki peran penting dalam memperkuat moderasi beragama di Pasuruan. Melalui upacara ini, masyarakat tidak hanya menghormati leluhur dan tradisi nenek moyang mereka, tetapi juga menjaga keseimbangan antara kehidupan spiritual dan material. Dalam konteks keagamaan, upacara adat Karo mengajarkan nilai-nilai seperti kerendahan hati, kesederhanaan, dan saling menghormati sesama umat beragama. Salah satu ciri khas masyarakat Pasuruan yang tercermin dalam upacara adat Karo adalah toleransi antarumat beragama. Masyarakat Pasuruan telah lama hidup berdampingan dengan damai tanpa terpengaruh oleh perbedaan keyakinan. Mereka memahami bahwa setiap individu memiliki hak untuk memilih dan menjalankan agamanya sendiri, dan hal ini tercermin dalam partisipasi bersama dalam upacara adat Karo. Dengan mempertahankan tradisi seperti upacara adat Karo, masyarakat Pasuruan secara tidak langsung membentengi diri dari ekstremisme agama. Mereka memahami bahwa moderasi beragama bukanlah tentang menekan keyakinan seseorang, tetapi tentang menjalin hubungan yang harmonis antara berbagai keyakinan. Upacara adat Karo menjadi jembatan yang menghubungkan masyarakat Pasuruan dalam semangat persaudaraan dan kebersamaan. Secara keseluruhan, kearifan lokal yang terwujud dalam upacara adat Karo memberikan kontribusi besar dalam memperkuat moderasi beragama di Pasuruan. Tradisi ini bukan hanya warisan berharga dari masa lalu, tetapi juga pedoman yang relevan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama di masa depan. Dengan memahami dan menghargai keberagaman, masyarakat Pasuruan mampu menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam bingkai moderasi beragama yang kokoh.