Kuda Kesayangan dan Air Mata Manja **

** Hari itu, suasana di medan perang terasa lebih hangat. Kuda kesayangan Putri Ria dan Pangeran Rafel, adik dari Ratu Shani dan Ratu Gracia, telah tiba di tenda perkemahan. Di bawah pengawasan ketat para prajurit, Ria dan Rafel bermain riang dengan kuda-kuda mereka. Namun, takdir berkata lain. Saat hendak turun dari punggung kuda, Ria dan Rafel terjatuh. Lutut mereka tergores dan mengeluarkan darah. Tangis mereka pecah, menggema di tengah kesibukan para prajurit. Dengan sigap, para prajurit membawa Ria dan Rafel ke tenda untuk diobati. Kabar itu sampai ke telinga Ratu Shani dan Ratu Gracia. Segera, kedua ratu bergegas menuju tenda. Melihat Ria dan Rafel menangis karena luka mereka, hati kedua ratu luluh. Ria dan Rafel, yang memang terkenal manja, langsung merengek kepada kedua kakak mereka. "Kak cani dedek aus☹️," ucap Ria dengan cadelnya. "Kak gre, lafel uga aus kak☹️," timpal Rafel dengan cadelnya. Mendengar ucapan cadel mereka, Ratu Shani dan Ratu Gracia langsung teringat masa kecil Ria dan Rafel saat mereka berusia empat tahun. Rasa sayang dan rindu bercampur menjadi satu. Tanpa ragu, Ratu Shani dan Ratu Gracia langsung menggendong Ria dan Rafel. Mereka kemudian memerintahkan para prajurit untuk mengambil susu Ria dan Rafel dari kamar mereka. "Prajurit! Cepat bawakan susu untuk Ria dan Rafel yang ada di kamarnya! Cepatlah!" perintah Ratu Shani. "Baik! Ratu!" jawab para prajurit serempak. Di tengah hiruk pikuk medan perang, kasih sayang kedua ratu kepada adik-adik mereka menjadi oase ketenangan. Air mata Ria dan Rafel perlahan mereda, tergantikan oleh senyuman manis saat mereka menikmati susu hangat yang diberikan oleh kedua kakak mereka.