Hedonisme dan Konsumerisme: Ancaman Terselubung dalam Era Globalisasi **

Pendahuluan: Dalam era globalisasi yang serba cepat, kita dihadapkan pada berbagai arus informasi dan budaya yang begitu deras. Di tengah gemerlapnya kemajuan teknologi dan ekonomi, muncullah dua fenomena yang perlu diwaspadai, yaitu hedonisme dan konsumerisme. Kedua fenomena ini, meskipun tampak menarik dan menjanjikan kebahagiaan, justru dapat menjadi ancaman terselubung bagi nilai-nilai luhur bangsa, khususnya dalam konteks pembelajaran PPKN. Pengertian Hedonisme dan Konsumerisme: Hedonisme adalah paham yang menempatkan kesenangan dan kenikmatan sebagai tujuan hidup utama. Penganut hedonisme cenderung mengejar kepuasan sesaat tanpa mempertimbangkan nilai-nilai moral dan etika. Sementara itu, konsumerisme adalah paham yang mendorong masyarakat untuk terus-menerus membeli dan mengonsumsi barang dan jasa, tanpa mempertimbangkan kebutuhan sebenarnya. Konsumerisme dipicu oleh keinginan untuk menunjukkan status sosial, mengikuti tren, dan mendapatkan kepuasan instan. Dampak Hedonisme dan Konsumerisme terhadap Pembelajaran PPKN: Hedonisme dan konsumerisme dapat berdampak negatif terhadap pembelajaran PPKN. Pertama, hedonisme dapat mengikis nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, musyawarah mufakat, dan keadilan sosial. Kedua, konsumerisme dapat mengalihkan fokus siswa dari nilai-nilai luhur bangsa ke materi dan status sosial. Ketiga, hedonisme dan konsumerisme dapat menghambat perkembangan karakter siswa yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Upaya Mencegah Dampak Negatif Hedonisme dan Konsumerisme: Untuk mencegah dampak negatif hedonisme dan konsumerisme, diperlukan upaya yang komprehensif. Pertama, pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama dalam pembelajaran PPKN. Kedua, guru harus mampu menanamkan nilai-nilai Pancasila dan moralitas yang kuat kepada siswa. Ketiga, keluarga dan masyarakat harus berperan aktif dalam membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia dan bertanggung jawab. Penutup: Hedonisme dan konsumerisme merupakan ancaman terselubung yang dapat menggerogoti nilai-nilai luhur bangsa. Dalam konteks pembelajaran PPKN, kita harus waspada dan proaktif dalam mencegah dampak negatifnya. Dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dan moralitas yang kuat, kita dapat membentuk generasi muda yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berdedikasi untuk membangun bangsa. Refleksi:** Sebagai generasi muda, kita harus menyadari bahwa kebahagiaan sejati tidak terletak pada kesenangan sesaat dan materi. Kita harus menanamkan nilai-nilai luhur bangsa dalam diri kita dan menjadi generasi penerus yang berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan berdedikasi untuk membangun bangsa yang adil dan sejahtera.