Perbedaan antara Fakta dan Opini dalam Penulisan Argumentasi

Paragraf argumentasi biasanya digunakan oleh penulis untuk menyampaikan opini berupa ide-ide atau gagasan-gagasannya tentang suatu hal. Agar pembaca dapat mengikuti opini penulis, maka penting untuk menyertakan data berupa fakta-fakta. Sebagai pembaca yang cerdas, kita harus dapat membedakan antara fakta dan opini sehingga informasi yang diperoleh tidak tercampur aduk antara fakta atau kenyataan dengan sebuah opini atau pendapat. Fakta adalah hal atau keadaan yang merupakan kenyataan, sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta dapat diperoleh melalui pengamatan terhadap suatu objek atau peristiwa/kejadian tertentu. Kalimat fakta adalah suatu kalimat yang di dalamnya terdapat informasi yang sebenarnya dan dapat dibuktikan kebenarannya. Sebagai contoh, ubi jalar mengandung protein dan serat serta sejumlah nutrisi lain seperti vitamin A, vitamin C, kalsium, dan zat besi. Opini, di sisi lain, adalah pendapat atau pikiran seseorang yang belum tentu benar karena tidak/belum ada bukti kebenarannya. Opini merupakan lawan atau kebalikan dari fakta dan sering disebut juga sebagai pendapat. Kalimat opini adalah suatu kalimat yang berisi hasil gagasan, pendapat, atau perkiraan orang, baik perorangan maupun kelompok. Sebagai contoh, masyarakat umumnya mengolah singkong sebagai penganan untuk menemani aktivitas minum kopi atau teh di pagi hari. Dalam penulisan argumentasi, penting untuk membedakan antara fakta dan opini. Fakta dapat digunakan sebagai dasar untuk mendukung argumen kita, sementara opini dapat digunakan untuk menyampaikan pandangan subjektif kita. Dengan memahami perbedaan antara fakta dan opini, kita dapat menyusun argumen yang kuat dan meyakinkan. Dalam kesimpulan, fakta adalah hal yang dapat dibuktikan kebenarannya, sementara opini adalah pendapat subjektif. Dalam penulisan argumentasi, penting untuk menyertakan fakta-fakta yang dapat mendukung argumen kita, sambil tetap menghormati dan mengakui bahwa opini juga memiliki tempatnya. Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat menjadi pembaca dan penulis yang lebih kritis dan cerdas.