Ulasan Novel "Sesuk

Novel "Sesuk" adalah sebuah karya fiksi futuristik yang menggambarkan masa depan Bumi yang kelam. Dalam cerita ini, robot android menggantikan peran manusia dan menciptakan kekacauan. Pencipta utama android, Dokter Sesuk, mengungkapkan bahwa orang tuanya sebenarnya bukanlah manusia, melainkan android. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang identitas dan keberadaan manusia dalam dunia yang semakin tergantikan oleh teknologi. Tokoh utama dalam novel ini adalah sekelompok anak-anak yang berjuang menghadapi kondisi dan permasalahan yang sulit. Mereka harus beradaptasi dengan perubahan drastis dalam kehidupan mereka dan mencari cara untuk bertahan. Gaya penulisan alur cerita dalam novel ini mudah diikuti, sehingga pembaca dapat terlibat dengan baik dalam cerita. Salah satu kelebihan novel ini terletak pada cara menariknya dalam mengangkat permasalahan yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Novel ini menggambarkan pentingnya keluarga dan bagaimana cara kita memperlakukan orang-orang terdekat dalam hidup kita. Pemilihan tokoh anak-anak sebagai protagonis membuat cerita ini dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa. Namun, kekurangan novel ini terletak pada kecepatan alur cerita yang lambat di awal. Hal ini dapat membuat pembaca merasa bosan dan kehilangan minat dalam membaca. Selain itu, akhir cerita yang tiba-tiba juga dapat mengecewakan pembaca yang mengharapkan penyelesaian yang lebih memuaskan. Secara keseluruhan, novel "Sesuk" dapat menjadi pilihan yang baik untuk menghabiskan waktu luang. Cerita ini menawarkan peristiwa-peristiwa menarik yang dapat dinikmati oleh pembaca dari berbagai usia. Meskipun memiliki kekurangan dalam alur cerita, novel ini tetap berhasil menghadirkan pertanyaan-pertanyaan yang menarik dan relevan dengan dunia nyata. Sumber: Nandy, https://www.gramedia.com/best-seller/review-novel-sesuk Ciri kebahasaan teks ulasan ini adalah: 1. Gaya penulisan yang optimis dan positif. 2. Menggunakan bahasa yang sesingkat mungkin. 3. Menggunakan logika kognitif siswa dan konten yang dapat diandalkan dan faktual. 4. Koherensi antara paragraf dan relevansi dengan dunia nyata. 5. Tidak ada pengulangan dalam desain paragraf. 6. Ekspresi emosi atau wawasan yang mencerahkan pada bagian akhir alur pemikiran.