Perbedaan Pandangan tentang Batas Wilayah Indonesi

Perbedaan pandangan tentang batas wilayah Negara Indonesia dapat dikategorikan dalam 3 kelompok berikut. Pertama, ada kelompok yang berpendapat bahwa wilayah Indonesia seharusnya mencakup seluruh wilayah Hindia Belanda yang ada sebelumnya. Kelompok kedua berpendapat bahwa wilayah Indonesia harus meliputi seluruh wilayah Hindia Belanda ditambah dengan wilayah Malaya. Sedangkan kelompok ketiga berpendapat bahwa wilayah Indonesia harus mencakup seluruh wilayah Hindia Belanda ditambah dengan wilayah Malaya, Borneo utara, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Papua dengan pulau-pulau di sekelilingnya. Namun, dalam sidang kedua BPUPK, hasil pemungutan suara menunjukkan mayoritas mendukung pilihan ketiga, yaitu wilayah Indonesia yang mencakup seluruh wilayah Hindia Belanda ditambah dengan wilayah Malaya, Borneo utara, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Papua dengan pulau-pulau di sekelilingnya. Dari 66 anggota yang hadir, 39 orang mendukung pilihan ketiga, sementara 18 orang mendukung pilihan pertama dan 6 orang mendukung pilihan kedua. Meskipun demikian, Malaya, Borneo utara, dan Timor Portugis kemudian memutuskan untuk membentuk negara mereka sendiri. Hal ini menyebabkan wilayah Indonesia hanya meliputi bekas wilayah Hindia Belanda yang membentang dari Sumatera hingga Papua. Persoalan batas wilayah ini tidak termuat dalam Rancangan Undang-Undang Dasar (UUD) karena menurut Soepomo, UUD hanya menyangkut pemerintahan di dalam negara, bukan batas negara. Batas negara terkait dengan hubungan antarnegara yang disepakati dalam perjanjian antara dua negara atau lebih. Oleh karena itu, batas-batas wilayah Indonesia tidak dibahas dalam UUD. Meskipun terdapat perbedaan pandangan tentang batas wilayah Indonesia, hasil pemungutan suara dalam sidang kedua BPUPK menunjukkan mayoritas mendukung pilihan ketiga. Meskipun beberapa wilayah memilih untuk membentuk negara mereka sendiri, wilayah Indonesia tetap meliputi bekas wilayah Hindia Belanda yang membentang dari Sumatera hingga Papua.