Menentukan Larutan dengan Titik Didih Tertinggi

Untuk menentukan larutan mana yang memiliki titik didih tertinggi, kita perlu memahami konsep elevasi titik didih. Elevasi titik didih adalah fenomena di mana titik didih suatu pelarut meningkat ketika suatu zat terlarut ditambahkan padanya. Semakin banyak zat terlarut yang ditambahkan, semakin tinggi titik didihnya. Ini karena partikel zat terlarut mengganggu interaksi antara molekul pelarut, sehingga membutuhkan energi lebih untuk mengubah pelarut menjadi uap. Oleh karena itu, larutan dengan titik didih tertinggi adalah larutan yang memiliki konsentrasi zat terlarut paling tinggi, *dengan asumsi pelarutnya sama*. Kita perlu membandingkan molalitas (jumlah mol zat terlarut per kilogram pelarut) dari masing-masing larutan untuk menentukan mana yang memiliki konsentrasi zat terlarut tertinggi. Larutan dengan molalitas tertinggi akan memiliki titik didih tertinggi. Sebagai contoh, jika kita membandingkan larutan 1 molal glukosa dan larutan 1 molal NaCl dalam air, larutan NaCl akan memiliki titik didih yang lebih tinggi. Hal ini karena NaCl terdisosiasi menjadi dua ion (Na+ dan Cl-) dalam air, sehingga menghasilkan jumlah partikel terlarut yang lebih banyak dibandingkan dengan glukosa yang tidak terdisosiasi. Kesimpulannya, untuk menjawab pertanyaan "Larutan berikut yang mempunyai titik didih tertinggi adalah . . . .", kita perlu mengetahui konsentrasi dan sifat zat terlarut dari setiap larutan yang dibandingkan. Pemahaman tentang elevasi titik didih dan molalitas sangat penting untuk menentukan larutan dengan titik didih tertinggi. Ini menunjukkan betapa pentingnya pemahaman konsep kimia dasar dalam memecahkan masalah sehari-hari.