Ria dan Penerimaan yang Tak Terduga **

** Matahari sore menyinari wajah Ria yang baru saja pulang sekolah. Senyum hangat menyambutnya di ambang pintu, dari ayah dan keenam kakaknya, Shani, Gracia, Feni, Jinan, Cindy, dan Celine. Namun, ada satu sosok yang selalu membuatnya sedikit risih, Veranda, ibu tirinya. Meskipun Veranda selalu bersikap baik dan penuh kasih sayang, Ria masih belum bisa menerimanya sebagai ibu. Ayah dan keenam kakaknya sudah berulang kali menasehati Ria untuk menerima Veranda. Mereka sendiri sudah lama menerima Veranda sebagai ibu mereka, dan merasakan kasih sayang yang tulus dari wanita itu. Namun, hati Ria tetap tertutup. Saat makan malam, suasana terasa sedikit tegang. Ria yang biasanya hanya diam, tiba-tiba memanggil Veranda dengan sebutan "Ibu". Semua orang terdiam, terkejut dengan perubahan sikap Ria. Keesokan paginya, Ria memanggil Veranda untuk mengikutinya ke sekolah. Ia ingin mengambil rapornya. Ayah dan keenam kakaknya bahagia melihat perubahan sikap Ria. Namun, pagi itu Ria demam. Veranda yang mendengarnya langsung merawat Ria dengan penuh kasih sayang. Ria pun mulai bermanja pada Veranda, bahkan mengikuti kemanapun Veranda pergi. Saat Ria sudah sembuh, keenam kakaknya mengajaknya untuk menemani mereka latihan di Theater JKT48. Namun, kali ini Ria mengajak Veranda untuk ikut. Mereka bertiga akhirnya sampai di Theater JKT48. Ria terus menggandeng tangan Veranda, menunjukkan kedekatan yang tak pernah terlihat sebelumnya. Para member JKT48 yang melihatnya terkejut. Shani, kakak tertua Ria, langsung bertanya, "Ria, kamu kenapa? Kok sekarang dekat banget sama Ibu?" Ria tersenyum, "Aku sudah menerima Ibu, Kak. Aku sadar, Ibu selalu menyayangiku." Shani tersenyum lega. Ria akhirnya menerima Veranda sebagai ibunya. Penerimaan yang tak terduga, namun penuh makna. Ria menyadari bahwa kasih sayang Veranda tulus dan ia pun mulai merasakan kehangatan keluarga yang utuh.