Pertemuan Yesus dengan Orang Samari

Yesus dan murid-murid-Nya sedang melakukan perjalanan menuju Yerusalem ketika mereka memutuskan untuk singgah di suatu desa orang Samaria. Mereka mengirim beberapa utusan untuk mempersiapkan segala sesuatu bagi kedatangan Yesus. Namun, orang-orang Samaria menolak menerima Yesus karena mereka tahu bahwa perjalanan-Nya menuju Yerusalem. Ketika Yakobus dan Yohanes melihat penolakan ini, mereka merasa marah dan ingin menghukum orang-orang Samaria dengan mengirimkan api dari langit. Namun, Yesus menegur mereka dan memilih untuk pergi ke desa lain. Pertemuan ini antara Yesus dan orang Samaria menggambarkan bagaimana Yesus tetap tenang dan penuh kasih meskipun dihadapkan dengan penolakan. Dia tidak membalas dengan kekerasan atau dendam, tetapi memilih untuk melanjutkan perjalanan-Nya dengan damai. Kisah ini mengajarkan kita pentingnya menghadapi penolakan dengan sikap yang bijaksana dan penuh kasih. Meskipun orang lain mungkin tidak menerima kita atau ide-ide kita, kita harus tetap mempertahankan sikap yang positif dan terus berjalan di jalan yang benar. Pertemuan Yesus dengan orang Samaria juga mengingatkan kita akan pentingnya menghormati perbedaan dan menjaga hubungan yang baik dengan semua orang, tanpa memandang suku, ras, atau agama. Yesus menunjukkan contoh yang baik dalam menghadapi penolakan dan mengajarkan kita untuk selalu mencari damai dan persatuan. Dalam dunia yang sering kali penuh dengan konflik dan perpecahan, cerita ini memberikan inspirasi dan pengharapan bahwa dengan sikap yang benar dan penuh kasih, kita dapat membangun hubungan yang harmonis dan saling menghormati dengan semua orang, tanpa terkecuali.