Kenangan yang Tidak Boleh Dilupakan

Saat ini, Beran sering kali teringat akan ibunya yang telah meninggal 20 tahun yang lalu. Meskipun ibunya sudah tiada, bayangan dan kenangan tentangnya masih sering muncul dalam pikirannya. Namun, ada satu kenangan khusus yang selalu menghantuinya. Kenangan ini muncul dan tenggelam seperti sesuatu yang sebenarnya tidak pernah hilang, tetapi dapat dilupakan. Mungkin, kenangan ini seharusnya memang dilupakan. Kenangan ini berasal dari masa lalu yang jauh, di suatu kamar yang bersih dan terang, di mana waktu tidak memburu manusia. Ibunya sering bercerita tentang sesuatu yang sangat berkesan baginya. Meskipun Beran tidak dapat mengingat dengan tepat kata-kata yang diucapkan ibunya, gambar-gambar adegan hidup masih terpatri dalam pikirannya. Cerita yang ibunya ceritakan adalah tentang tahun 1949, saat tentara Belanda menangkapnya dalam sergapan malam untuk memburu pasukan gerilya di sebuah desa. Ibunya membantu Palang Merah, tetapi karena tidak berasal dari desa tersebut, ia juga ditahan. Beran dapat membayangkan ibunya di antara perempuan-perempuan desa tersebut. Ibunya kemudian dibawa ke sebuah pos polisi di Beran, di luar kota Yogyakarta, dan dimasukkan ke dalam sel tahanan. Di dalam sel itu, ada seorang perempuan lain. Kenangan ini mengingatkan Beran pada sel tahanan di kompleks rumahnya saat ia masih kecil. Sel itu terletak di bawah tanah, tetapi memiliki lubang angin yang berterali di atas tanah. Lubang angin tersebut menjadi satu-satunya jendela bagi tahanan di dalam sel untuk melihat dunia luar. Kenangan ini terus menghantuinya, dan Beran berpikir keras mengapa ibunya bercerita tentang hal ini. Meskipun tidak dapat mengingat dengan tepat kata-kata ibunya, gambar-gambar adegan hidup dalam pikirannya memberikan petunjuk tentang betapa berkesannya pengalaman tersebut bagi ibunya. Kenangan yang tidak boleh dilupakan ini mengajarkan Beran tentang keberanian ibunya dan pengorbanannya dalam membantu orang lain. Meskipun kenangan ini mungkin menyakitkan, ia juga menjadi pengingat tentang kekuatan dan ketahanan manusia dalam menghadapi masa sulit. Dalam menghadapi kenangan ini, Beran belajar untuk menghargai ibunya dan menghormati perjuangannya. Meskipun ibunya telah tiada, kenangan tentangnya akan selalu hidup dalam hati dan pikiran Beran. Dalam mengingat ibunya dan kenangan yang tidak boleh dilupakan ini, Beran merasa terinspirasi untuk menjadi pribadi yang kuat dan berani, seperti ibunya. Kenangan ini memberikan wawasan yang mencerahkan tentang kehidupan dan memberikan dorongan untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak. Dalam menghadapi kenangan ini, Beran belajar untuk menghargai ibunya dan menghormati perjuangannya. Meskipun ibunya telah tiada, kenangan tentangnya akan selalu hidup dalam hati dan pikiran Beran. Dalam mengingat ibunya dan kenangan yang tidak boleh dilupakan ini, Beran merasa terinspirasi untuk menjadi pribadi yang kuat dan berani, seperti ibunya. Kenangan ini memberikan wawasan yang mencerahkan tentang kehidupan dan memberikan dorongan untuk menghadapi tantangan dengan kepala tegak.