Akses dan Kontrol Gender dalam Pengelolaan Sumberdaya Hutan: Sebuah Analisis Komparatif

Dalam artikel ini, kami akan menganalisis akses dan kontrol gender dalam pengelolaan sumberdaya hutan. Kami akan melihat profil akses dan kontrol berdasarkan persentase yang tercantum dalam tabel di bawah ini. Tabel menunjukkan bahwa dalam hal menyimpan pendapatan keluarga, sebanyak 79% akses dikuasai oleh istri, sedangkan suami hanya memiliki akses sebesar 21%. Hal ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan pendapatan keluarga. Ketika datang ke memperoleh pinjaman uang, persentase akses antara suami dan istri hampir seimbang, dengan suami memiliki 51% akses dan istri memiliki 49% akses. Ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki kesempatan yang sama untuk memperoleh pinjaman uang. Dalam mengelola pendapatan atau pinjaman, istri memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 54% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 46%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang signifikan dalam pengelolaan keuangan keluarga. Dalam pemilihan jenis tanaman, suami memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 89% dibandingkan dengan istri yang hanya memiliki 11%. Hal ini menunjukkan bahwa suami memiliki peran yang dominan dalam pemilihan jenis tanaman yang akan ditanam. Selanjutnya, kita akan melihat profil kontrol dalam pengelolaan sumberdaya hutan. Dalam hal kebutuhan pangan harian, istri memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 69% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 25%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pangan keluarga. Dalam kebutuhan pakaian, istri juga memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 67% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 9%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang dominan dalam memenuhi kebutuhan pakaian keluarga. Dalam kebutuhan sosial seperti arisan, sumbangan, pajak, dan listrik, suami memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 53% dibandingkan dengan istri yang hanya memiliki 47%. Ini menunjukkan bahwa suami memiliki peran yang dominan dalam memenuhi kebutuhan sosial keluarga. Dalam kebutuhan pendidikan, istri memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 64% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 36%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan pendidikan keluarga. Dalam kebutuhan sehari-hari seperti pulsa, jajanan, bensin, dan rokok, istri memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 56% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 38%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang dominan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga. Terakhir, dalam kebutuhan kesehatan, istri juga memiliki kontrol yang lebih tinggi dengan 58% dibandingkan dengan suami yang hanya memiliki 41%. Ini menunjukkan bahwa istri memiliki peran yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga. Dalam kesimpulan, analisis komparatif ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan sumberdaya hutan, peran gender memiliki perbedaan yang signifikan dalam akses dan kontrol. Meskipun istri memiliki kontrol yang lebih tinggi dalam beberapa aspek seperti kebutuhan pangan harian, kebutuhan pakaian, dan kebutuhan sehari-hari, suami memiliki kontrol yang lebih tinggi dalam aspek pemilihan jenis tanaman. Penting untuk memahami peran gender dalam pengelolaan sumberdaya hutan untuk mencapai kesetaraan dan keberlanjutan yang lebih baik.