Ujian Cinta untuk Ria **

** Hari itu, suasana sekolah dipenuhi dengan hiruk pikuk. Ria, gadis ceria yang selalu menjadi pusat perhatian, terjatuh dari tangga dan kepalanya terluka. Darah segar mengalir dari lukanya, membuat teman-temannya panik. Segera, mereka menghubungi keenam kakak Ria, yang langsung bergegas ke sekolah. Melihat Ria terbaring lemah, hati keenam kakak Ria hancur. Mereka tak henti-hentinya menanyakan keadaan Ria, namun Ria hanya terdiam, matanya kosong. Dokter yang memeriksa Ria menyatakan bahwa Ria mengalami amnesia. Kekecewaan dan keputusasaan menyelimuti keenam kakak Ria. Mereka tak percaya adik mereka yang ceria dan penuh semangat bisa kehilangan ingatan. Namun, di balik kesedihan, Ria memiliki rencana. Ia pura-pura amnesia untuk menguji seberapa besar cinta dan perhatian keenam kakaknya padanya. Ria mengamati setiap gerak-gerik kakak-kakaknya. Melody, kakak pertama, selalu berusaha menghibur Ria dengan lagu-lagu kesukaannya. Shani, kakak kedua, tak henti-hentinya membacakan cerita-cerita favorit Ria. Gracia, kakak ketiga, selalu menyiapkan makanan kesukaan Ria. Veranda, kakak keempat, dengan sabar mengajari Ria kembali pelajaran yang pernah dipelajari. Nabila, kakak kelima, selalu menemani Ria bermain dan bercanda. Kinal, kakak keenam, selalu memberikan semangat dan motivasi kepada Ria. Setiap hari, Ria merasakan kasih sayang dan perhatian yang tulus dari keenam kakaknya. Ia melihat betapa mereka sangat mencintainya dan tak ingin kehilangannya. Ria menyadari bahwa ia tak perlu khawatir, karena ia selalu dikelilingi oleh cinta dan kasih sayang yang tak ternilai. Akhirnya, Ria memutuskan untuk mengungkapkan kebenaran. Ia bercerita kepada keenam kakaknya tentang rencananya untuk menguji cinta mereka. Keenam kakak Ria terkejut, namun mereka juga merasa lega karena Ria baik-baik saja. Melalui ujian ini, Ria dan keenam kakaknya semakin dekat. Mereka menyadari bahwa ikatan keluarga mereka tak terpisahkan dan cinta mereka satu sama lain tak ternilai harganya.