Biaya Pendidikan di Perkotaan: Tantangan dan Dampakny

Biaya pendidikan di perkotaan merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Sebelum kebijakan pemerintah untuk menggratiskan biaya gedung dan SPP di sekolah negeri, banyak sekolah di perkotaan yang memanfaatkan momen ini untuk membebankan biaya pendidikan yang relatif mahal kepada peserta didiknya. Hal ini terkait dengan peningkatan kualitas fasilitas sekolah dan pembiayaan untuk guru honorer yang mengajar di sekolah tersebut (Ardlin, 2013). Orang tua menjadi keluh kesah utama dalam menghadapi biaya pendidikan yang mahal ini. Mereka harus menanggung beban biaya yang relatif tinggi, sehingga pendidikan seringkali dijadikan sarana untuk meraih keuntungan materialistis. Hal ini berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan, di mana fokus lebih pada keuntungan finansial daripada pada pengembangan potensi peserta didik. Tidak hanya sekolah negeri, sekolah swasta juga memiliki kebijakan memungut biaya pendidikan yang tinggi. Hal ini membuat akses pendidikan yang berkualitas menjadi sulit bagi masyarakat perkotaan yang memiliki keterbatasan ekonomi. Dampaknya adalah terbatasnya kesempatan pendidikan yang setara bagi semua anak, sehingga kesenjangan sosial semakin membesar. Pemerintah perlu mengambil langkah-langkah untuk mengatasi masalah biaya pendidikan di perkotaan. Salah satunya adalah dengan meningkatkan anggaran pendidikan dan memberikan subsidi kepada sekolah-sekolah yang membutuhkan. Selain itu, perlu juga adanya pengawasan yang ketat terhadap sekolah-sekolah yang membebankan biaya pendidikan yang tidak wajar kepada peserta didiknya. Dalam menghadapi masalah biaya pendidikan di perkotaan, peran orang tua juga sangat penting. Mereka perlu mengedukasi anak-anaknya tentang pentingnya pendidikan dan memberikan dukungan moral serta motivasi agar anak-anak tetap semangat dalam mengejar pendidikan meskipun menghadapi keterbatasan ekonomi. Dalam kesimpulan, biaya pendidikan di perkotaan merupakan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat perkotaan. Hal ini berdampak pada kualitas pendidikan yang diberikan dan kesenjangan sosial yang semakin membesar. Oleh karena itu, perlu adanya langkah-langkah dari pemerintah dan peran aktif orang tua dalam mengatasi masalah ini. Dengan demikian, diharapkan akses pendidikan yang berkualitas dapat diakses oleh semua anak, tanpa memandang latar belakang ekonomi.