Proses Afdruk dalam Sablon

Proses afdruk atau pengeksposan adalah tahapan penting dalam pembuatan sablon. Dalam proses ini, gambar yang ingin ditransfer ke screen akan dipindahkan dengan bantuan emulsi sablon. Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses afdruk: 1. Pelapisan (Coating) Pada tahap ini, emulsi sablon dicampur dengan sensitilizer dan dioleskan ke screen menggunakan alat yang disebut coater. Proses pengolesan ini dilakukan di dalam ruangan yang gelap untuk menjaga kualitas emulsi. 2. Pengeringan Awal Setelah dilapisi dengan emulsi, screen perlu dikeringkan. Proses pengeringan dapat dilakukan dengan menggunakan hair dryer atau dibiarkan kering secara alami. Penting untuk menghindari paparan sinar matahari langsung atau lampu ultraviolet agar emulsi tidak terkena cahaya yang dapat mengganggu proses selanjutnya. 3. Penyinaran Screen Setelah kering, screen diletakkan di bawah sinar matahari atau lampu neon. Bagian bawah screen dialasi dengan busa hitam, sedangkan bagian atasnya ditutup dengan klise negatif atau kertas yang telah diexpose. Penyinaran dilakukan selama sekitar 20 detik untuk cahaya terik dan 50 detik untuk cahaya redup atau sinar lampu neon. 4. Pembuatan Klise Setelah proses penyinaran, bagian screen yang seharusnya berlubang dapat dihilangkan dengan menyemprotkan air menggunakan semprotan yang sesuai. Hal ini akan membentuk pola gambar yang diinginkan pada screen. Proses afdruk dalam sablon ini merupakan langkah awal yang penting dalam pembuatan sablon. Dengan mengikuti tahapan-tahapan tersebut, gambar dapat ditransfer dengan baik ke screen, sehingga siap untuk digunakan dalam proses sablon selanjutnya. Konten ini memberikan gambaran singkat tentang proses afdruk dalam sablon. Dengan memahami tahapan-tahapan ini, kita dapat mengaplikasikannya dalam pembuatan sablon dengan lebih efektif dan efisien.