Mengatasi Keengganan Kelompok Tani dalam Praktik Demonstrasi Car

Keberhasilan program penyuluhan pertanian, khususnya yang melibatkan praktik demonstrasi cara (demplot), sangat bergantung pada partisipasi aktif kelompok tani. Namun, seringkali ditemui kendala berupa penolakan atau keengganan dari kelompok tani untuk menjadi sasaran demplot. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari kurangnya kepercayaan terhadap metode baru, kekhawatiran akan kegagalan panen, hingga kurangnya pemahaman tentang manfaat demplot. Untuk mengatasi hal ini, pendekatan yang holistik dan berempati sangat diperlukan. Pertama, penting untuk membangun komunikasi yang efektif dan transparan dengan kelompok tani. Jelaskan secara detail manfaat demplot, sertakan data dan bukti keberhasilan di lokasi lain, dan berikan kesempatan bagi kelompok tani untuk bertanya dan menyampaikan kekhawatiran mereka. Mengajak perwakilan kelompok tani untuk mengunjungi lokasi demplot yang sukses dapat meningkatkan kepercayaan mereka. Kedua, pilih lokasi demplot yang representatif dan sesuai dengan kondisi lingkungan kelompok tani. Menggunakan varietas unggul yang telah teruji dan terbukti cocok dengan kondisi setempat akan meminimalisir risiko kegagalan panen. Penting juga untuk melibatkan kelompok tani dalam proses perencanaan dan pelaksanaan demplot, sehingga mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab atas keberhasilannya. Ketiga, penyuluh pertanian harus memiliki kemampuan komunikasi yang baik dan mampu membangun hubungan yang positif dengan kelompok tani. Kepercayaan dan rasa hormat merupakan kunci keberhasilan. Penyuluh perlu menunjukkan kesabaran, sikap yang ramah, dan kemampuan untuk mendengarkan dengan baik. Berdasarkan pengamatan, tanggapan kelompok tani setelah mengikuti praktik demonstrasi cara bervariasi. Beberapa kelompok tani menunjukkan antusiasme yang tinggi dan langsung menerapkan teknologi baru, sementara yang lain masih ragu-ragu. Namun, dengan pendekatan yang tepat dan berkelanjutan, keengganan tersebut dapat diatasi dan partisipasi aktif kelompok tani dapat ditingkatkan. Keberhasilan demplot tidak hanya diukur dari hasil panen, tetapi juga dari peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kepercayaan diri kelompok tani dalam mengadopsi teknologi pertanian baru. Melihat perubahan positif ini, merupakan kepuasan tersendiri bagi penyuluh dan bukti nyata keberhasilan program penyuluhan.