Sistem Kosting Job dengan Biaya Overhead Pabrik Berdasarkan Jam Kerja Mesin di PT Kharism

PT Kharisma adalah sebuah perusahaan yang mengimplementasikan sistem costing job dengan biaya overhead pabrik berdasarkan jam kerja mesin. Sistem ini digunakan untuk menghitung biaya produksi untuk setiap pekerjaan atau pesanan yang diterima oleh perusahaan. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana sistem ini bekerja dan bagaimana biaya overhead pabrik dihitung. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang tidak dapat langsung diatribusikan ke produk atau jasa tert, seperti biaya sewa pabrik, utilitas, dan gaji karyawan pabrik. Dalam sistem costing job, biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan jam kerja mesin. Hal ini dilakukan karena mesin adalah sumber utama produksi dalam perusahaan. Dalam PT Kharisma, total biaya overhead pabrik tahunan diestimasi sebesar $R_{0}1,050,000,000$ dan diperkirakan ada 70,000 jam mesin. Biaya overhead pabrik per jam dihitung dengan membagi total biaya overhead pabrik tahunan dengan jumlah jam mesin, yaitu $R_{0}1,050,000,000 / 70,000 = R15,000$ per jam. Selama bulan April 2012, PT Kharisma menerima pesanan M12 sebesar 80,000 unit, M13 sebesar 70,000 unit, dan M14 sebesar 50,000 unit. Data penggunaan bahan baku langsung untuk pesanan M12, M13, dan M14 masing-masing adalah 4,500 jam mesin, 3,200 jam mesin, dan 2,000 jam. Selain itu, terdapat pemakaian bahan baku tak langsung sebesar 25,000 unit dan pemakaian tenaga kerja langsung untuk pesanan M12, M13, dan M14 masing-masing sebesar Rp110 juta, Rp80 juta, dan Rp60 juta. Pemakaian tenaga kerja tak langsung adalah Rp50 juta. Selain itu, terdapat depresiasi peralatan bulanan sebesar Rp15 juta, tagihan premi asuransi untuk peralatan pabrik sebesar Rp4 juta, dan pembayaran kas sebesar Rp10 juta untuk tagihan biaya pemeliharaan pabrik. Dalam sistem costing job, biaya produksi untuk setiap pekerjaan dihitung dengan menambahkan biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik. Biaya overhead pabrik dihitung berdasarkan jam kerja mesin yang digunakan untuk produksi. Dalam hal ini, biaya overhead pabrik per jam adalah Rp15,000. Biaya produksi untuk pesanan M12 dihitung sebagai berikut: - Biaya bahan baku langsung: 80,000 unit x Rp63,000 = Rp5,040,000,000 - Biaya tenaga kerja langsung: Rp110 juta - Biaya overhead pabrik: 4,500 jam x Rp15,000 = Rp67,500,000 - Total biaya produksi: Rp5,040,000,000 + Rp110 juta + Rp67,500,000 = Rp5,217,500,000 Biaya produksi untuk pesanan M13 dihitung sebagai berikut: - Biaya bahan baku langsung: 70,000 unit63,000 = Rp4,386,000,000 - Biaya tenaga kerja langsung: Rp80 juta - Biaya overhead pabrik: 3,200 jam x Rp15,000 = Rp48,000,000 - Total biaya produksi: Rp4,386,000,000 + Rp80 juta + Rp48,000,000 = Rp4,514,800,000 Biaya produksi untuk pesanan M14 dihitung sebagai berikut: - Biaya bahan baku langsung: 50,000 unit x Rp63,000 = Rp3,150,000,000 - Biaya tenaga kerja langsung: Rp60 juta - Biaya overhead pabrik: 2,000 jam x Rp15,000 = Rp30,000,000 - Total biaya produksi: Rp3,150,000,000 + Rp60 j