Mukah Bumi dalam Genggaman: Bagaimana Eratosthenes Membentuk Pemahaman Kita tentang Dunia
4 (206 suara) Mukah Bumi dalam Genggaman: Bagaimana Eratosthenes Membentuk Pemahaman Kita tentang Dunia. Eratosthenes, seorang ilmuwan Yunani kuno, telah memberikan kontribusi yang sangat penting dalam pemahaman kita tentang dunia. Dengan menggunakan metode yang cerdas dan sederhana, dia berhasil mengukur lingkaran Bumi dengan cukup akurat. Penemuan ini tidak hanya membantu dalam berbagai bidang seperti navigasi dan astronomi, tetapi juga membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat.
Bagaimana Eratosthenes mengukur lingkaran Bumi?
Erastosthenes, seorang ilmuwan Yunani kuno, adalah orang pertama yang berhasil mengukur lingkaran Bumi dengan cukup akurat. Dia menggunakan prinsip dasar geometri dan pengamatan matahari. Dia mengetahui bahwa pada saat matahari tepat di atas kepala di kota Syene (sekarang Aswan, Mesir), di kota Alexandria, matahari berada 7.2 derajat dari vertikal. Dengan asumsi jarak antara kedua kota tersebut adalah 800 km, dia menghitung lingkaran Bumi sekitar 40,000 km.Apa metode yang digunakan Eratosthenes untuk mengukur Bumi?
Eratosthenes menggunakan metode yang sekarang kita sebut sebagai metode bayangan. Dia memanfaatkan kenyataan bahwa matahari berada tepat di atas kepala di Syene pada saat matahari terpancar paling tinggi, sementara di Alexandria, bayangan suatu objek membentuk sudut tertentu. Dengan mengukur sudut tersebut dan mengetahui jarak antara kedua kota, dia bisa menghitung lingkaran Bumi.Mengapa penemuan Eratosthenes penting bagi pemahaman kita tentang dunia?
Penemuan Eratosthenes sangat penting karena ini adalah kali pertama manusia dapat mengukur lingkaran Bumi dengan akurat. Pengetahuan ini membantu dalam berbagai bidang, termasuk navigasi, geografi, dan astronomi. Selain itu, penemuan ini juga membuktikan bahwa Bumi berbentuk bulat, bukan datar seperti yang diyakini banyak orang pada saat itu.Bagaimana Eratosthenes menentukan jarak antara Syene dan Alexandria?
Eratosthenes mengetahui bahwa unta biasanya berjalan sekitar 100 stadia per hari. Dia juga tahu bahwa perjalanan dari Syene ke Alexandria biasanya memakan waktu sekitar 50 hari. Dengan demikian, dia menghitung bahwa jarak antara kedua kota tersebut adalah sekitar 5,000 stadia, atau sekitar 800 km.Apa tantangan yang dihadapi Eratosthenes saat mengukur Bumi?
Eratosthenes menghadapi beberapa tantangan saat mengukur Bumi. Salah satunya adalah dia harus mengasumsikan bahwa Bumi adalah bola sempurna, padahal sebenarnya Bumi sedikit pipih di kutub. Selain itu, dia juga harus mengasumsikan bahwa matahari cukup jauh sehingga sinarnya yang mencapai Bumi hampir paralel, yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar.Eratosthenes, dengan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya, telah membentuk pemahaman kita tentang dunia. Dia menunjukkan bahwa dengan pengamatan yang cermat dan pemikiran yang logis, kita bisa memahami lebih banyak tentang alam semesta kita. Meskipun metode yang dia gunakan mungkin tampak sederhana, penemuan ini merupakan langkah besar dalam sejarah ilmu pengetahuan.
