Konflik Antarkelas Sosial dalam Pembagian Hasil Panen

Konflik antarkelas sosial sering kali muncul dalam masyarakat yang dibedakan menjadi dua kelas utama, yaitu pemilik tanah dan petani penggarap. Salah satu pemicu konflik tersebut adalah pembagian hasil panen yang tidak merata. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dan observasi untuk mengumpulkan data tentang konflik ini. Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, ditemukan bahwa pemilik tanah mendapatkan 80% keuntungan dari hasil panen, sedangkan petani penggarap hanya memperoleh 20% keuntungan. Ketidakadilan dalam pembagian hasil panen ini menjadi penyebab utama konflik antarkelas sosial. Dalam penelitian ini, peneliti menerapkan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan dan menganalisis fenomena yang ada dalam masyarakat. Dalam hal ini, peneliti menggambarkan konflik antarkelas sosial yang terjadi akibat pembagian hasil panen yang tidak merata. Penelitian ini juga memiliki tujuan eksplanatif, yaitu untuk menjelaskan hubungan sebab-akibat antara pembagian hasil panen yang tidak merata dan konflik antarkelas sosial. Dengan menganalisis data yang diperoleh, peneliti dapat menjelaskan mengapa ketidakadilan dalam pembagian hasil panen dapat memicu konflik antarkelas sosial. Selain itu, penelitian ini juga memiliki elemen komparatif. Peneliti membandingkan pembagian hasil panen antara pemilik tanah dan petani penggarap untuk melihat perbedaan yang signifikan dalam keuntungan yang diperoleh. Dengan membandingkan data ini, peneliti dapat mengidentifikasi ketidakadilan dalam pembagian hasil panen dan dampaknya terhadap konflik antarkelas sosial. Namun, penelitian ini tidak menggunakan metode eksperimen. Metode eksperimen melibatkan pengendalian variabel dan manipulasi untuk menguji hipotesis. Dalam penelitian ini, peneliti hanya mengumpulkan data melalui wawancara dan observasi, tanpa melakukan manipulasi variabel. Dalam kesimpulan, penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dan eksplanatif untuk menggambarkan dan menjelaskan konflik antarkelas sosial yang terjadi akibat pembagian hasil panen yang tidak merata. Penelitian ini juga memiliki elemen komparatif untuk membandingkan pembagian hasil panen antara pemilik tanah dan petani penggarap.