Menghargai Keberagaman dalam Beragama: Sebuah Refleksi atas Kasus Andi dan Yohanes **

Permasalahan yang dihadapi Andi dan Yohanes dalam ilustrasi tersebut merupakan cerminan dari tantangan dalam berinteraksi di tengah masyarakat yang majemuk. Andi, dengan niat baik untuk berbagi informasi tentang al-Qur'an, justru menimbulkan ketegangan dengan Yohanes yang beragama Kristen. Hal ini menunjukkan pentingnya memahami dan menghargai keberagaman agama dalam berinteraksi. Sikap Andi yang langsung membagikan informasi tentang kemurnian al-Qur'an dan kepalsuan kitab Injil di grup kelas, tanpa mempertimbangkan perasaan teman-temannya yang beragama lain, menunjukkan kurangnya sensitivitas dan empati. Meskipun Andi mungkin bermaksud baik, tindakannya dapat memicu konflik dan melukai perasaan Yohanes. Penting bagi Andi untuk memahami bahwa setiap agama memiliki kitab suci yang dihormati dan diyakini kebenarannya oleh pemeluknya. Menyalahkan atau merendahkan kitab suci agama lain tidak akan membawa manfaat, justru akan menimbulkan perpecahan dan ketidakharmonisan. Oleh karena itu, pilihan yang paling tepat dalam situasi ini adalah C. Andi perlu mendalami makna kemurnian al-Qur'an secara moderat sehingga bisa lebih menghargai kitab suci umat beragama lain. Dengan memahami makna kemurnian al-Qur'an secara moderat, Andi dapat belajar untuk menghargai kitab suci agama lain dan memahami bahwa setiap agama memiliki nilai-nilai luhurnya sendiri. Sikap toleransi dan saling menghormati antar umat beragama akan menciptakan suasana yang harmonis dan damai dalam kehidupan bermasyarakat. Refleksi:** Kejadian ini mengingatkan kita bahwa dalam era digital, penting untuk bijak dalam menggunakan media sosial. Informasi yang kita bagikan haruslah informasi yang bermanfaat dan tidak memicu konflik. Kita perlu belajar untuk menghargai perbedaan dan membangun komunikasi yang positif antar umat beragama.