Bayangan di Balik Layar **

Di tengah gemerlap dunia maya, tersembunyi bayangan gelap yang mengancam. Bayangan itu bernama cyberbullying. Di balik layar komputer dan smartphone, kata-kata kasar, hinaan, dan ancaman bertebaran, meninggalkan luka yang tak terlihat namun terasa menusuk. Kisah ini bermula dari Zara, seorang siswi kelas 10 yang aktif di media sosial. Zara memiliki banyak teman dan selalu membagikan momen-momen menyenangkan dalam hidupnya. Namun, suatu hari, sebuah akun anonim mulai mengirimkan pesan-pesan bernada kasar dan menghina penampilan Zara. Awalnya, Zara mengabaikannya, menganggapnya sebagai lelucon. Namun, pesan-pesan itu semakin intens dan menyakitkan. Zara mulai merasa tertekan dan tidak percaya diri. Dia merasa terjebak dalam dunia maya yang penuh kekejaman. Dia takut untuk membuka akun media sosialnya, takut untuk berinteraksi dengan teman-temannya. Zara merasa sendirian dan tidak berdaya. Suatu hari, Zara memberanikan diri untuk menceritakan pengalamannya kepada guru BK. Guru BK memberikan dukungan dan membantu Zara untuk melaporkan akun anonim tersebut. Bersama-sama, mereka mencari cara untuk menghentikan cyberbullying yang dialami Zara. Melalui proses yang panjang dan melelahkan, Zara akhirnya menemukan kekuatan untuk melawan. Dia belajar untuk tidak membiarkan kata-kata jahat menghancurkan dirinya. Dia menyadari bahwa dia tidak sendirian dan banyak orang yang peduli dengannya. Kisah Zara mengingatkan kita bahwa cyberbullying adalah masalah serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan mental dan kesejahteraan seseorang. Kita harus lebih peka terhadap apa yang terjadi di dunia maya dan berani untuk melawan segala bentuk kekerasan, termasuk cyberbullying. Pesan:** Di balik layar, tersembunyi kekuatan besar yang dapat membangun dan menghancurkan. Mari kita gunakan kekuatan itu untuk kebaikan, untuk membangun dunia maya yang lebih positif dan penuh kasih sayang.