Penerapan Dilatasi pada Koordinat Titik

Dalam matematika, dilatasi adalah transformasi geometri yang mengubah ukuran suatu objek. Dalam artikel ini, kita akan membahas penerapan dilatasi pada koordinat titik. Khususnya, kita akan melihat bagaimana dilatasi dengan skala negatif dan faktor skala dapat mempengaruhi koordinat titik. Misalkan kita memiliki dua titik, A dan B, dengan koordinat A(1,2) dan B(8,6). Jika kita melakukan dilatasi pada titik-titik ini dengan skala -3, maka koordinat titik A akan berubah menjadi A'(-3,-6) dan koordinat titik B akan berubah menjadi B'(-24,-18). Dalam hal ini, dilatasi dengan skala negatif menghasilkan perubahan arah dan ukuran yang berlawanan dengan sumbu x dan y. Selanjutnya, mari kita lihat bagaimana faktor skala dapat mempengaruhi koordinat titik. Jika kita melakukan dilatasi pada titik A dan B dengan faktor skala 5, maka koordinat titik A akan berubah menjadi A'(5,10) dan koordinat titik B akan berubah menjadi B'(40,30). Dalam hal ini, dilatasi dengan faktor skala 5 menghasilkan perubahan ukuran titik yang lebih besar. Dengan mengetahui koordinat titik asli dan melakukan dilatasi dengan skala dan faktor skala yang tepat, kita dapat dengan mudah menentukan koordinat titik bayangan. Misalnya, jika kita ingin mengetahui koordinat titik bayangan dari titik C dengan koordinat (2,3) setelah dilatasi dengan skala -2, kita dapat mengalikan koordinat titik asli dengan skala yang diberikan. Dalam hal ini, koordinat titik C akan berubah menjadi C'(-4,-6). Dalam kesimpulan, dilatasi pada koordinat titik dapat mengubah ukuran dan arah titik. Skala negatif menghasilkan perubahan arah yang berlawanan dengan sumbu x dan y, sedangkan faktor skala menghasilkan perubahan ukuran yang lebih besar. Dengan memahami konsep ini, kita dapat dengan mudah menentukan koordinat titik bayangan setelah dilatasi.