Wilayah Kalimantan Bagian Selatan: Wilayah Fungsional atau Wilayah Vernakular?

Wilayah Kalimantan bagian selatan, yang mencakup Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan, memiliki persentase penduduk miskin antara 5.001% hingga 9.85%. Hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai apakah wilayah ini dapat dikategorikan sebagai wilayah fungsional atau wilayah vernakular. Wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki hubungan fungsional dan interaksi yang kuat antara pusat dan daerah sekitarnya. Wilayah ini biasanya ditandai dengan adanya aliran barang, jasa, dan tenaga kerja antara pusat dan daerah sekitarnya. Contoh wilayah fungsional di Indonesia adalah Jabodetabek, yang merupakan wilayah metropolitan yang terdiri dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Di sisi lain, wilayah vernakular adalah wilayah yang ditentukan oleh faktor budaya, sejarah, dan identitas lokal. Wilayah ini biasanya memiliki batas yang tidak jelas dan lebih berfokus pada aspek sosial dan budaya daripada aspek ekonomi. Contoh wilayah vernakular di Indonesia adalah Bali, yang memiliki budaya dan identitas yang unik. Dalam konteks Kalimantan bagian selatan, terdapat argumen yang dapat mendukung kedua kategori wilayah ini. Di satu sisi, wilayah ini dapat dikategorikan sebagai wilayah fungsional karena adanya aliran barang, jasa, dan tenaga kerja antara pusat-pusat ekonomi seperti Banjarmasin dan Palangkaraya dengan daerah sekitarnya. Selain itu, terdapat juga infrastruktur yang mendukung konektivitas antara pusat dan daerah sekitarnya, seperti jalan raya dan jaringan transportasi. Namun, di sisi lain, wilayah Kalimantan bagian selatan juga memiliki karakteristik yang mendukung kategorisasi sebagai wilayah vernakular. Wilayah ini memiliki kekayaan budaya dan tradisi yang khas, seperti adat istiadat suku Dayak dan suku Banjar. Selain itu, terdapat juga perbedaan geografis dan lingkungan yang mempengaruhi pola hidup dan mata pencaharian penduduk di daerah ini. Dalam kesimpulan, wilayah Kalimantan bagian selatan dapat dikategorikan sebagai wilayah fungsional dan wilayah vernakular secara bersamaan. Kedua kategori ini saling melengkapi dan mencerminkan kompleksitas wilayah ini. Wilayah ini memiliki hubungan fungsional dengan pusat-pusat ekonomi di dalamnya, namun juga memiliki identitas budaya dan tradisi yang unik. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan menghargai kedua aspek ini dalam mengkategorikan wilayah ini.