Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Melakukan Aksi Demonstrasi Menurut UUD 1945 dan Peraturan Perundang-undangan Lainny
4 (203 suara) Aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang telah diakomodir dalam UUD 1945. Namun, aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tentu melanggar undang-undang (UU) yang mengatur tentang demonstrasi. Dalam kasus kerusakan fasilitas publik akibat aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law pada bulan Oktober 2020 di Jakarta, perlu ditelusuri peraturan perUUan yang mengatur mengenai demonstrasi. UU yang mengatur mengenai demonstrasi adalah UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Pasal 6 UU tersebut menyatakan bahwa setiap orang berhak menyampaikan pendapat di muka umum dengan cara yang damai dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Selain itu, pasal 7 UU juga mengatur bahwa penyelenggaraan kerumunan orang yang bersifat demonstrasi, protes, mogot, atau aksi serupa lainnya harus dilakukan dengan izin dari pihak berwenang. Urutan peraturan perUUan dari yang tertinggi sampai dengan peraturan pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 1. UUD 1945: UUD 1945 merupakan hukum dasar negara Indonesia yang menjadi landasan konstitusi. Dalam UUD 1945, pasal 28E ayat (3) menyatakan bahwa setiap orang berhak untuk berpartisipasi dalam pemerintahan negara, langsung atau melalui wakil-wakilnya, untuk menyelesaikan masalah pemerintahan dan kepentingan masyarakat. 2. UU No. 9 Tahun 1998: UU ini mengatur mengenai kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk hak untuk melakukan aksi demonstrasi. 3. PP No. 24 Tahun 2013: PP ini mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum. PP ini mengatur bahwa penyelenggaraan aksi demonstrasi harus dilakukan dengan izin dari pihak berwenang dan tidak boleh mengganggu ketertiban umum. Kesimpulan: Dalam kasus kerusakan fasilitas publik akibat aksi demonstrasi terkait UU Omnibus Law pada bulan Oktober 2020 di Jakarta, perlu dipahami bahwa aksi demonstrasi merupakan hak warga negara yang diakomodir dalam UUD 1945. Namun, aksi demonstrasi yang merusak fasilitas umum tentu melanggar UU yang mengatur mengenai demonstrasi, yaitu UU No. 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Selain itu, PP No. 24 Tahun 2013 juga mengatur mengenai ketentuan pelaksanaan kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum, termasuk ketentuan mengenai izin penyelenggaraan aksi demonstrasi. Oleh karena itu, penting bagi warga negara untuk memahami dan mematuhi peraturan perUUan yang mengatur mengenai demonstrasi agar tidak terjadi kerusakan fasilitas publik. Sumber Referensi: 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kebebasan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Diakses dari
