Perjalanan Ilmu At-Tabari ke Kota-Kota Besar

Pendahuluan: Perjalanan ilmu At-Tabari ke kota-kota besar seperti Baghdad, Suriah, dan Mesir menjadi kunci penting dalam perkembangan ilmu pengetahuannya. Dalam perjalanan ini, ia belajar dari berbagai gurunya dan memperluas wawasan di berbagai bidang ilmu. Bagian 1: Perjalanan ke Baghdad At-Tabari melakukan perjalanan ke Baghdad untuk belajar dari al-Razi di bidang Hadits dan dari Ahmad bin Hambal. Namun, sayangnya, Ahmad bin Hambal telah wafat ketika ia tiba di Baghdad. At-Tabari kemudian memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke Basrah dan Kufah, dua kota besar di selatan Baghdad. Bagian 2: Belajar di Basrah Di Basrah, At-Tabari belajar dari beberapa gurunya, termasuk Muhammad bin 'Abd Al-A'la Al-San'an, Muhammad bin Musa Al-Harasi, Abu Al-As Ahmad bin Al-Miqdam, dan Abu Al-Jawza' Ahmad bin 'Usman. Ia juga mempelajari tafsir dari Humayd bin Mas'adah dan Bisr bin Mu'az Al-'Aqadi. Selain itu, ia juga belajar dari Hannad bin Al-Sari di Kufah. Bagian 3: Kembali ke Baghdad Setelah beberapa waktu belajar di Basrah dan Kufah, At-Tabari kembali ke Baghdad dan menetap di sana untuk waktu yang lama. Ia memusatkan perhatian pada qira'ah dan fiqh dengan bimbingan gurunya, seperti Ahmad bin Yusuf Al-Salahi, Al-Hasan Ibnu Muhammad Al-Sabbah Al-Za'farani, dan Abi Sa'id al-Astakhari. Bagian 4: Perjalanan Ilmu Lagi At-Tabari tidak berhenti di situ, ia melanjutkan perjalanannya ke berbagai kota untuk mendalami gramatika, sastra, dan qira'ah. Ia belajar dari Hamzah dan Warasy, yang memberikan kontribusi ilmunya kepada At-Tabari. Keduanya dikenal di Baghdad, Suriah, Mesir, Fustat, dan Beirut. Bagian 5: Dorongan untuk Menulis Kitab Tafsir At-Tabari mendapat dorongan kuat untuk menulis kitab tafsir dari beberapa gurunya, termasuk Sufyar Ibnu 'Uyainah, Waqi' Ibnu Al-Jarrah, Syu'bah bin Al-Hajjaj, Yazid bin Harun, dan Abi Ibnu Hamid. Kesimpulan: Perjalanan ilmu At-Tabari ke kota-kota besar seperti Baghdad, Suriah, dan Mesir menjadi kunci penting dalam perkembangan ilmu pengetahuannya. Ia belajar dari berbagai gurunya dan memperluas wawasan di berbagai bidang ilmu. Perjalanan ini tidak hanya memperkaya ilmu At-Tabari, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan di dunia.