Dampak Menonton Televisi Terlalu Lama dan dalam Jarak Dekat pada Fungsi Retina Anak-Anak

Penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi Rapih Astuti dan timnya dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menemukan bahwa kebiasaan menonton televisi terlalu lama dan dalam jarak dekat dapat menurunkan fungsi retina anak-anak. Penelitian ini dilakukan dalam rangka mengikuti Liga Medika Sains, sebuah acara rutin tahunan yang diadakan oleh Lembaga Pengkajian dan Penelitian Senat Mahasiswa, Ikatan Keluarga Mahasiswa FKUI. Hasil studi sebelumnya menunjukkan bahwa sinar biru yang dipancarkan oleh televisi dapat merusak retina dengan merusak sitokrom oksidase dan menghambat respirasi seluler. Pada anak-anak, risiko kerusakan retina lebih tinggi karena lensa mata mereka relatif jernih dan tidak dapat meredam sinar biru dengan maksimal. Penelitian ini melibatkan 106 subyek, yaitu murid-murid sekolah dasar berusia 6-13 tahun. Hasilnya menunjukkan adanya korelasi antara total waktu menonton televisi per hari dengan fungsi retina. Semakin lama waktu menonton televisi, skor fungsi retina semakin rendah. Namun, korelasi antara jarak saat menonton televisi dan fungsi retina tidak menunjukkan hasil yang signifikan secara statistik. Meskipun demikian, terdapat kecenderungan bahwa semakin dekat jarak menonton televisi, skor fungsi retina semakin menurun. Dalam kesimpulannya, Pratiwi menyatakan bahwa semakin dekat jarak menonton televisi dan semakin lama waktu menonton televisi, maka semakin turun fungsi retina anak-anak. Hal ini menunjukkan pentingnya mengatur waktu dan jarak saat menonton televisi untuk menjaga kesehatan mata anak-anak. Artikel ini memberikan wawasan yang penting tentang dampak negatif menonton televisi terlalu lama dan dalam jarak dekat pada fungsi retina anak-anak. Dengan memahami risiko ini, diharapkan orang tua dan pengasuh dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melindungi kesehatan mata anak-anak.